Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Italia, Anak-anak yang Tidak Diimunisasi Ditolak dari Sekolah

Kompas.com - 13/03/2019, 10:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah Italia mengambil keputusan tegas terhadap orangtua yang tidak memvaksin anak-anak mereka.

Pada aturan terbaru itu, anak-anak usia di bawah 6 tahun akan ditolak masuk sekolah jika tidak divaksin.

Sementara, bagi murid usia 6-12 tahun tidak bisa dilarang untuk masuk sekolah. Namun, orangtua akan menghadapi denda sebesar 500 euro atau sekitar Rp 8 juta.

Baca juga: Kisah Pemberontakan Remaja AS kepada Sang Ibu karena Tak Diberi Vaksin

Diwartakan BBC, Selasa (12/3/2019), kebijakan itu diputuskan di tengah meningkatnya kasus campak di Italia, sementara tingkat vaksinasi diklaim makin membaik.

Dalam UU baru bernama Lorenzin, sesuai dengan nama menteri kesehatan Italia, anak-anak di negara itu harus menerima serangkaian imunisasi wajib sebelum masuk sekolah awal dan taman kanak-kanak.

Imunisasi tersebut termasuk vaksin cacar air, polio, campak, gondong, dan rubella.

Batas waktu bagi anak untuk mendapat imunisasi adalah 10 Maret lalu. Namun karena jatuh pada akhir pekan, maka diperpanjang hingga Senin (11/3/2019).

Menteri Kesehatan Italia Giulia Grillo menolak tekanan Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini untuk memperpanjang tenggat waktu lebih jauh.

"Tidak divaksin, tidak boleh sekolah," katanya.

UU Lorenzin diyakini dapat meningkatkan level vaksinasi yang ditingkatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi 95 persen.

Menanggapi aturan terbaru, orangtua pun menyerahkan dokumentasi untuk membuktikan anak-anak mereka telah diimunisasi dengan benar.

Baca juga: Dapat Donasi Jutaan Dollar dari Bill Gates, Perusahaan Vaksin Kini Digugat

Kementerian Kesehatan Italia mengklaim, angka imunisasi nasional untuk anak-anak yang lahir pada 2015 telah mencapai 94 persen.

Bulan lalu, seorang anak berusia 8 tahun yang sembuh dari kanker tidak dapat bersekolah di Roma karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.

Anak itu menghabiskan berbulan-bulan dirawat karena leukemia. Namun, dia berisiko terkena infeksi karena sebagian murid di sekolah belum divaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com