KOMPAS.com - Suasana yang berbeda terasa di kantor Kedutaan Besar RI di Kopenhagen, Sabtu (9/3/2019) waktu setempat.
Saat itu, masyarakat Hindu Bali yang bermukim di Denmark berkumpul dan merayakan Hari Suci Nyepi bersama.
Perayaan ini diawali dengan pertunjukan tari Tejang Renteng, dan diikuti dengan persembahyangan bersama bhakti kepada Tuhan Hyang Maha Esa.
"Perayaan Hari Suci Nyepi memberikan inspirasi kepada kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan hidup sebagai jalan menuju kebahagiaan.”
Demikian pernyataan Duta Besar M. Ibnu Said dalam sambutannya, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com pada Minggu pagi (10/3/2019) WIB.
Baca juga: Hari Nyepi Identik dengan Detoks Digital, Apa Manfaatnya?
"Oleh karena itu, marilah kita selalu berpegang teguh pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, serta berkontribusi terhadap persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia,” ungkap Ibnu Said.
Disebutkan, perayaan ini terselenggara atas kerja sama antara kelompok masyarakat Indonesia di Kopenhagen, Krama Bali Denmark (KDB), dan KBRI Kopenhagen.
Perayaan Tahun Baru Saka ini dimeriahkan oleh sekitar 100 orang peserta, di mana diaspora Indonesia dan masyarakat Denmark juga banyak yang hadir.
”Saat ini terdapat sekitar 50-an warga Hindu Bali di Denmark."
"Kami sangat bahagia dapat merayakan Nyepi bersama di KBRI Kopenhagen, dan terdapat juga warga Denmark yang ikut merayakan bersama,” ujar I Gede Widana, Ketua Krama Bali Denmark.
Baca juga: Sambut Nyepi, Ratusan Umat Hindu di Jombang Gelar Pawai Ogoh-ogoh
Tarian-tarian Bali dipersembahkan untuk meramaikan perayaan Nyepi, seperti tari Panyembrana, Topeng Keras, Sekar Jagad, Topeng Tua, Kupu-kupu, dan Joged Bungbung.
Tak lupa, hidangan yang disediakan juga penuh dengan menu khas Bali, seperti lawar ayam, ayam betutu, urab Bali, plecing kangkung, daging sapi pedas, dan ikan bumbu rica.
Hari Raya Nyepi 1941 Saka memiliki tema "Dengan Catur Bharata Penyepian Sukseskan Pemilu 2019", dengan pesan utama Dharma Santi Dharma.
Arti dari pesan itu adalah kebajikan di hati untuk menciptakan hidup rukun dan damai, sehingga Pemilu 2019 menjadi Pemilu yang damai.
Baca juga: Perang Api, Tradisi Turun-Temurun Umat Hindu Lombok Sambut Nyepi