Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Perempuan Internasional, Duterte Diserbu Unjuk Rasa

Kompas.com - 08/03/2019, 18:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte selama ini kerap melontarkan pernyataan yang bikin kuping panas, terutama bagi perempuan.

Pada Jumat (8/3/2019), tepat di Hari Perempuan Internasional, ribuan perempuan turun ke jalan-jalan di Manila untuk memprotes dugaan ujaran kebencian oleh Duterte.

Para pengunjuk rasa berbaris di istana kepresidenan Malacanan. Mereka meneriakkan perlawanan terhadap Duterte yang berulang kali membuat lelucon tentang pemerkosaan.

Baca juga: Duterte Mengaku Pernah Lecehkan Pembantunya saat Masih SMA

Pada tahun lalu, pria berusia 73 tahun itu membuat pengakuan jika saat masih remaja, dia telah "menyentuh" pembantu keluarganya secara tidak sopan.

Para bawahannya berupaya untuk membela sang presiden dengan menyebut pernyataannya itu hanya lelucon dan tidak boleh dianggap serius

Namun, bagi Joms Salvador, pemimpin demonstrasi hari ini, menilai pernyataan misoginis Duterte tidak dapat diterima meski itu bercanda.

"Penegak hukum menyimpulkannya sebagai pernyataan kebijakan," katanya.

Sebelumnya, Duterte pernah menceritakan kisah pengakuan dosanya kepada seorang pastur tentang bagaimana dia memasuki kamar pembantunya ketika sedang tidur.

"Saya merabanya. Dia bangun. Jadi saya meninggalkan kamar itu," katanya, pada akhir Desember lalu.

Sebagai informasi, satu perempuan atau anak di Filipina diperkosa setiap satu jam. Angka itu naik 153 persen dibandingkan dekade sebelum Duterte terpilih sebagai presiden.

Sejumlah polisi terlihat mengawasi para pengunjuk rasa di istana yang berjumlah sekitar 4.000 orang.

Sementara di tempat lain di kota itu, sebuah pameran pusat perbelanjaan memperlihatkan pakaian yang dikenakan oleh wanita dan anak perempuan saat mengalami kekerasan seksual.

Pameran itu memajang pakaian korban pemerkosaan di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di tempat lain.

Baca juga: Mahathir kepada Duterte: Hati-hati terhadap Pinjaman dari China

Acara tersebut sekaligus menentang gagasan bahwa penampilan dan perilaku wanita yang harus disalahkan atas pelecehan seksual yang mereka alami.

"Pameran Gateway (pusat perbelanjaan) bertajuk 'don't tell me how to dress' sangat menggetarkan hati. Melihatnya secara pribadi membuat saya merasa tidak nyaman," tulis pengguna Twitter @HAUTEANGELUS.

"Mengerikan, saya menangis saat membaca semua cerita mereka," @ababemish berkicau di Twitter.
.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com