Tank Super Rusia Ini Kini Dilengkapi dengan Fasilitas Toilet

MOSKWA, KOMPAS.com - Desainer tank tempur utama super Rusia yang baru menyatakan, mereka sudah memberi sistem penunjang yang bakal memberi "kelegaan" bagi prajuritnya.

Nantinya, tank tempur utama T-14 Armata bakal dilengkapi toilet, berdasarkan keterangan Direktur Kualitas dan Teknologi Informasi Biro Desain Ural Ilya Baranov.

Baca juga: Komandan Tank Perempuan Pemberontak Pro-Putin Membelot ke Ukraina karena Jebakan Cinta

Dilansir Newsweek Kamis (7/3/2019), Baranov menjelaskan toilet itu memudahkan tentara menunaikan "panggilan alam" di tengah medan perang tanpa harus keluar dari tank.

"Air dan ransum makanan mungkin tersedia. Namun faktor lain seperti 'panggilan alam' yang tidak ada menjadi masalah utama. Armata memecahkan dilema itu," ungkap Baranov.

Kepada kantor berita TASS, Baranov berujar sistem toilet itu bakal menunjang kru tank ketika mereka melaksanakan misi tempur dengan durasi panjang.

FV4034 Challenger 2 milik Inggris merupakan salah satu tank tempur utama aktif di dunia yang mempunyai toilet di dalamnya.

Banyak tank modern, seperti M1 Abrams yang dipunyai Amerika Serikat (AS), tidak memiliki toilet, dan memaksa kru-nya untuk menunaikan hajat di luar.

Toilet tidak hanya menjadi temuan baru yang dipasang di Armata. Tank berharga 3,7 juta dollar AS, sekitar Rp 52,6 miliar, juga mendapat fitur lain.

Di antaranya amunisi berpemandu dan berkekuatan tinggi yang bisa ditembakkan dari meriam utama 125 mm.

Tank tersebut juga diperlengkapi senapan mesin Kord 12,7 mm dan PK 7,62 mm yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Kemudian sistem perlindungan Afghanit bakal melindungi kru tank mulai dari serangan roket hingga senjata anti-tank ketika berada di kawasan musuh.

Tank Armata tersebut pertama kali diperkenalkan pada 2015 dalam parade 70 tahun peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.

Intelijen Inggris menyebut Armata sebagai tank dengan desain paling revolusioner dalam setengah abad terakhir.

Baca juga: Terkena Peluru Tank, Anggota ISIS Asal Indonesia Tewas di Suriah