Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Maju Pilpres AS, Masihkah Hillary Clinton Berambisi pada Politik?

Kompas.com - 05/03/2019, 20:35 WIB
Ericssen,
Veronika Yasinta

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com – Calon presiden Partai Demokrat di Pemilu Presiden Amerika Serikat pada 2016 Hillary Clinton akhirnya mengakhiri spekulasi panjang mengenai masa depan politiknya.

Pada Senin malam (4/3/2019), Hillary memastikan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam kontestasi Pilpres 2020.

"Saya tidak mencalonkan diri, namun saya tetap akan bekerja dan bersuara terhadap isu-isu yang saya yakini," katanya, seperti dilansir dari CNN.

Baca juga: Hillary Clinton: Saya Tidak Akan Maju dalam Pilpres AS 2020

 

"Saya ingin masyarakat tahu bahwa saya tidak akan menghilang dari publik," lanjutnya.

Setelah kekalahan mengejutkan melawan Donald Trump, Hillary tetap aktif di kancah perpolitikan AS. Dia membentuk gerakan akar rumput Onward Together dan kerap mengkritik pedas kebijakan Trump.

Mantan Menteri Luar Negeri ini juga meluncurkan memoir “What Happened” yang memicu rumor tentang rencana bertarung memperebutkan kursi Gedung Putih untuk ketiga kalinya.

Setelah memutuskan tak maju dalam pilpres tahun depan, lalu, masihkah Hillary memiliki ambisi politik?

Ketika diwawancarai pada Oktober 2018, Hillary tidak tegas membantah soal tidak memiliki ambisi politik lagi.

“Tidak, tidak, saya tidak akan maju lagi, namun, tentunya saya ingin menjadi presiden” ucapnya saat itu.

Pada Januari 2019, publik AS semakin dibuat penasaran ketika tiga sumber yang menolak disebutkan identitasnya mengatakan kepada CNN bahwa politisi berusia 71 ini masih membuka kemungkinan untuk kembali mencalonkan diri dalam pilpres.

Dalam wawancara kemarin, Hillary menyatakan tidak memiliki rencana lagi untuk maju pada posisi politik lain seperti wali kota atau gubernur.

Pernyataan ini sekaligus mengakhiri karier politik Hillary setelah 40 tahun menjadi wajah politik AS, mulai dari Ibu Negara, Senator New York hingga Menteri Luar Negeri.

Baca juga: Rumah Hillary Clinton di New York Kebakaran

Hillary kerap didapuk akan menjadi perempuan presiden pertama AS. Namun, peruntungan politiknya tidaklah begitu mujur.

Dia gagal memenuhi ambisi politik terbesarnya kembali ke Gedung Putih, tempat dia pernah tinggal sebagai Ibu Negara pada 1993-2001.

Hillary menyambut baik rekor jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota DPR AS di pemilu paruh waktu pada November 2018.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com