PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya sampai ke rumah pada Selasa (5/3/2019), setelah bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada 27-28 Februari lalu di Hanoi, Vietnam.
Kim kembali ke Pyongyang setelah menempuh perjalanan "epic" sejauh 4.000 Km dengan menumpang kereta lapis bajanya yang berwarna hijau zaitun dari Vitenam.
Seperti diketahui, pertemuannya dengan Trump di Hanoi dilanjutkan dengan kunjungan resmi di ke makam pemimpin revolusi Vietnam Ho Chi Minh.
Baca juga: Sebelum Pulang, Kim Jong Un Membungkuk di Depan Makam Ho Chi Minh
Bahkan, Kim memberikan penghormatan dengan membungkukkan kepala di depan makan pahlawan kemerdekaan itu.
Di Vietnam, Kim menebar senyuman sebelum masuk ke keretanya di stasiun perbatasan Dong Dang di Vietnam pada Sabtu lalu.
Dia bahkan melambaikan tangan kepada kerumunan orang yang mengantarkan kepergiannya di stasiun.
Rute menuju Pyongnyang via China tidak pernah diketahui, atau pun kemungkinan dia berhenti sejenak untuk bertemu Presiden Xi Jinping selama perjalanan juga tidak terungkap.
"Kim Jong Un sampai ke rumah pada Selasa setelah sukses melaksanakan kunjungan resmi ke Republik Sosialis Vietnam," demikian laporan kantor berita KCNA, dikutip dari CNN.
"Pada pukul 03.00 dini hari, keretanya memasuki stasiun di Pyongyang," lanjutnya.
Kedatangan Kim disambut oleh pejabat senior Korea Utara dengan bersemangat.
Kereta api si "hijau zaitu" yang tahan peluru kerap dijuluki "Kim Jong Un Express".
Dalam kereta tersebut, diperkirakan semua kemewahan tersaji seperti hidangan lobster, anggur Perancis, hingga para perempuan penghibur.
Gerbong-gerbong kereta ini dilapisi baja dan jendela gelap agar tidak terlihat wajah penumpangnya.
Baca juga: Menjaga Pertemuan Trump - Kim Jong Un Sangat Melelahkan
Kereta memiliki rangkaian 21 gerbong dengan ruang konferensi yang dicat serba putih, restorasi, dan tempat khusus untuk beristirahat.
Sebagian gerbong dilengkapi kursi berlapis kulit berwarna merah muda, televisi layar lebar, serta tirai berwarna gading.
Perjalanan Kim ke Hanoi untuk bertemu Trump harus berakhir tanpa kesepakatan karena AS menolak pencabutan sanksi, sebelum Korut melakukan denuklirisasi secara penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.