Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Berisiko Ditangkap, Guaido Tetap Pulang ke Venezuela

Kompas.com - 05/03/2019, 11:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido disambut ribuan pendukungnya ketika menginjakkan kaki di ibu kota Caracas.

Para pendukungnya melambaikan bendera seraya meneriakkan "Ya, Anda Bisa! kepada pemimpin yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada Januari itu.

Dilansir BBC dan AFP Senin (4/3/2019), Guaido tak mengindahkan ancaman dari pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang bakal menangkapnya.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Serukan Demonstrasi Besar-besaran

Guaido mengklaim dirinya diperlakukan dengan baik setibanya di bandara meski dia menerima ancaman penjara hingga mati.

Bahkan, Ketua Dewan Nasional itu mengaku mendapat sambutan ramah dari petugas imigrasi dengan sebutan "Selamat datang Pak Presiden".

"Ini adalah bukti ada yang tak mendengarkan perintah. Ini adalah bukti rantai komando pemerintah mulai goyah," seru Guaido.

Dia mengaku sudah memahami ancaman tersebut. Namun dia memutuskan maju terus karena rezim Maduro yang dianggap diktatorharus dihentikan.

"Kita lebih kuat dari sebelumnya. Mari kita bawa seruan kita ke jalan," ujar pemimpin oposisi yang mendapat dukungan dari 50 negara tersebut.

Didampingi istrinya, Guaido kemudian bertolak ke Distrik Las Mercedes untuk menghadiri pergerakan anti-rezim Maduro, dan menggunakan media sosial untuk menggerakan pendukungnya.

Di sana, pemimpin oposisi berusia 35 tahun itu menyerukan sebuah aksi demonstrasi baru untuk menggulingkan Maduro pada Sabtu (9/3/2019).

"Seluruh rakyat Venezuela bakal turun ke jalan. Kita tidak akan berhenti hingga kebebasan berhasil tercapai," tegas Guaido.

Dia memberikan penghormatan kepada korban tewas bentrok dengan militer ketika mencoba untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Venezuela.

Sebelum dia datang, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence memberi peringatan kepada Maduro untuk menjamin keselamatan Guaido.

Baca juga: Lebih dari 300 Tentara Venezuela Membelot dan Kabur ke Kolombia

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melalui keterangan resmi mengucapkan selamat kepada Guaido karena sukses menggelar diplomasi dengan sekutu.

"Komunitas internasional harus bersatu dan mendorong berakhirnya rezim Maduro yang brutal, dan mengembalikan demokrasi ke Venezuela," ujar Pompeo.

Guaido meninggalkan Venezuela 10 hari lalu dalam upayanya yang gagal untuk mendatangkan bantuan di Kolombia serta Brasil.

Ketika pergi pada 23 Februari, Guaido mengklaim dia mendapat bantuan dari militer untuk melewati perbatasan meski dia dikenai larangan bepergian.

Guaido menjelaskan sekitar 300.000 orang berisiko tewas jika tidak mendapat bantuan makanan maupun obat-obatan.

Baca juga: Bikin Maduro Tersinggung, 6 Kru TV AS Dideportasi dari Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com