Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelumit Cerita Binaraga yang Pernah Dilarang di Soviet pada 1970-an

Kompas.com - 04/03/2019, 19:02 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1973, Pemerintah Uni Soviet, melalui Komite Olahraga Negara (Kementerian Olahraga Soviet), secara resmi melarang olahraga binaraga di negara tersebut.

Binaraga dicap sebagai olahraga yang anti-Soviet. Mengapa bisa demikian?

Dilansir dari Russia Beyond The Headline, binaraga dilarang di Uni Soviet karena alasan ideologis. Memompa otot dan melihat otot sendiri di depan cermin direpresentasikan terlalu mengagumi diri sendiri. Hal ini dianggap bertentangan dengan prinsip komunis yang dianut Soviet.

Larangan pemerintah terhadap binaraga membuat para binaragawan harus berjuang untuk menekuni olahraga ini. 

Terinspirasi Hercules

Olahraga binaraga di Uni Soviet "booming" pada 1960-an, ketika bioskop-bioskop memutar film Spanyol-Italia berjudul Hercules yang diperankan aktor Steve Reeves. FIlm ini bahkan ditonton oleh 36 juta orang kala itu.

Fisik kekar Hercules menginspirasi para pria di Soviet untuk menekuni binaraga karena menganggapnya mengesankan dan mulai berlatih membentuk otot-otot mereka.

Tak lama setelah sosok Hercules, muncul seorang pesenam bernama Gojko Mitic.

Selain pesenam, ia merupakan aktor Yugoslavia yang banyak muncul di film-film Indian yang diproduksi di Jerman Timur.

Pada akhir 1970-an, semua orang ingin menjadi seperti Gojko. Larangan pemerintah atas peredaran film-filmnya bahkan tidak dapat menghentikan antusiasme para pria terhadap sosoknya.

Meski dilarang pemerintah ketika itu, tak menyurutkan semangat para pria di Soviet untuk menekuni binaraga.

Biasanya, mereka berlatih secara sembunyi-sembunyi, seperti di ruangan bawah tanah blok apartemen, dan mereka melakukannya dengan hati-hati.

Razia juga kerap dilakukan terhadap binaragawan.

Untuk menjaga tubuhnya tetap atletis, mereka mengangkat potongan-potongan rel dan memesan dumbel secara ilegal di pabrik-pabrik yang diperoleh dengan cara barter barang-barang seperti vodka.

Barbel maupun dumbel tak bisa dibeli di toko dan harganya sangat mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com