Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuburan Massal Berisi Jenazah Tanpa Kepala Korban ISIS Ditemukan di Timur Suriah

Kompas.com - 01/03/2019, 16:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Puluhan jenazah tanpa kepala diduga korban Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan ditemukan di kuburan massal kawasan timur Suriah.

Dilaporkan Daily Mirror Kamis (28/2/2019), jenazah yang diduga merupakan perempuan Yazidi itu ditemukan di Baghouz yang menjadi benteng terakhir ISIS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang terlibat dalam operasi merebut Baghouz berkata, kebanyakan dari jenazah itu merupakan perempuan yang diyakini menjadi budak ISIS.

Baca juga: Kejutkan Sekutu, Trump Klaim Rebut 100 Persen Wilayah ISIS di Suriah

Video yang dirilis Mirror memperlihatkan ketika anggota SDF mulai membuka kuburan massal tersebut dan mulai memeriksa jenazahnya.

Komandan SDF Adnan Afrin menjelaskan sebagian besar jenazah yang ditemukan pada Rabu (27/2/2019) dalam keadaan dipenggal. "Ini pembantaian," terangnya kepada Reuters.

Pekan lalu, sebuah kuburan massal juga ditemukan di utara Raqqa, kota di Suriah yang pernah menjadi ibu kota kekhalifahan ISIS.

The Times memberitakan, saksi mata mengaku melihat eksekusi ISIS terhadap para sanderanya yang menggunakan rompi berwarna oranye.

Terdapat juga kabar di mana ISIS mengeksekusi para tawanan Yazidi di tengah kekalahan yang mereka derita untuk mempertahankan kawasan di perbatasan Suriah-Irak.

Kurdistan24 melaporkan, SDF mengklaim tengah "mencekik" ISIS, dengan laporan masih ada ribuan anggota yang masih bertahan, termasuk anggota asing.

Perempuan Yazidi yang menjadi korban mengisahkan bagaimana desa mereka dibakar dengan ada warga yang dikubur hidup-hidup, serta yang perempuan dijadikan budak seks.

Sejak 2014, diprediksi ada 3.000 anggota minoritas Yazidi yang menjadi korban tewas selama ISIS memproklamirkan diri dan berkuasa.

Pada Kamis, SDF mengumumkan telah membebaskan 24 rekan mereka yang ditahan oleh ISIS, serta mengamankan jalan bagi rakyat sipil untuk kabur.

Pekan lalu, petinggi Dewan Demokratik Suriah (SDC) menyatakan bakal membebaskan ratusan terduga anggota ISIS kecuali mendapat bantuan dari negara lain.

Berbicara kepada BBC, salah satu Ketua SDC Ilham Ahmed menjelaskan mereka tidak bisa bertanggung jawab tanpa menerima dukungan pihak lain.

"Sangat sulit jika melakukannya sendirian. Sumberdaya kami terbatas jika harus menahan mereka di kamp," terang Ahmed.

Baca juga: Pasukan SAS Inggris Temukan Kepala 50 Perempuan Yazidi Korban ISIS di Tong Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com