Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruknya Lalu Lintas Manila Bikin Presiden Duterte Menyerah

Kompas.com - 27/02/2019, 18:46 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

MANILA, KOMPAS.com - Baru pukul 03.30 dini hari. Hampir semua orang di Filipina dan kota San Jose del Monte masih tidur lelap.

Namun, di pojokan kota itu, pekerja pembersih jalan Alejandro Galasao (58) dengan memegang senter menyusuri gang-gang di kota itu untuk menuju jalan utama.

Alejandro harus mengejar bus untuk mencapai tempat kerjanya di Manila yang berjarak sekitar 30 kilometer.

Baca juga: Manila Jadi Salah Satu Kota Paling Tak Aman di Dunia, Juga Jakarta

Dia harus bangun di pagi buta demi pekerjaan yang baru akan dimulai pada pukul 06.00 pagi.

Lalu lintas Manila terkenal amat buruk sehingga jika Alejandro terlambat sedikit saya, maka dia pasti akan terlambat bekerja.

"Jika saya berangkat di jam sibuk, maka saya baru sampai setelah tiga jam," kata Alejandro.

"Ini adalah satu-satunya pekerjaan yang saya punya. Jika saya mendapatkan pekerjaan lain, belum tentu penghasilannya sebaik ini," kata dia.

Metro Manila, sebuah gabungan 16 kota yang disambungkan dengan infrastruktur kuno, kini berjuang menanggung beban jutaan kendaraan bermotor.

Sejak 2012, pertumbuhan ekonomi Filipina yang mencapai 6 persen setahun ikut mendongkrak jumlah kendaraan bermotor.

Jaringan kereta api komuter amat terbatas dan kereta api juga kerap bermasalah dengan keterlambatan jadwal.

Buruknya situasi lalu lintas Manila ini bahkan memusingkan sang presiden yang kontroversial, Rodrigo Duterte.

Duterte akhir pekan lalu mengakui membenahi lalu lintas Manila bukan pekerjaan mudah.

Baca juga: Bayi Lahir di Tengah Kemacetan Lalu Lintas Thanksgiving Day di New York

Dia menambahkan, membenahi lalu lintas Manila adalah satu-satunya  janji kampanye yang belum bisa dia penuhi.

Sehingga, belum lama ini Duterte mendukung undang-undang yang mendorong perusahaan agar mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah.

Halaman:
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com