Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2019, 14:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid angkat bicara mengenai keputusannya untuk mencabut kewarganegaraan Shamima Begum.

Dia mengumumkan perintah pencabutan kewarganegaraan Shamima setelah bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015.

Shamima terancam tanpa negara (stateless) karena Bangladesh, negara asal orangtuanya, cuci tangan dengan menyatakan dia bukan warga negara mereka.

Baca juga: Kami Pun Muak dengan Komentar yang Dibuat oleh Shamima

Dilansir The Sun via news.com.au Sabtu (23/2/2019), Javid mengaku pemerintahannya harus mengeluarkan keputusan sulit guna memastikan keamanan Inggris.

Dia memaparkan sangat sulit menuntut anggota ISIS karena tak ada bukti kuat mengenai apa saja perbuatan mereka selama di Timur Tengah.

Javid menyatakan tak tertutup kemungkinan para anggota ISIS yang kembali ke Inggris berpotensi untuk memengaruhi orang lain menjadi radikal.

"Kemudian mereka melakukan serangan ke masyarakat atau menghasut orang lain melakukannya. Bisa dibayangkan betapa berbahaya dan risiko yang ditanggung negara?" tanyanya.

Belum lagi dia harus mempertimbangkan perasaan warga lingkungan si anggota ISIS ketika pemerintah mengizinkan mereka kembali.

"Mereka adalah orang-orang yang memutuskan meninggalkan Inggris dan bergabung bersama kelompok teroris yang membenci negara ini beserta warganya," ujar Javid.

Mendagri berusia 49 tahun tersebut mengatakan belum membaca surat yang dikirimkan oleh kakak Shamima, Renu Begum.

Dalam surat yang dilansir BBC, Renu mengaku kecewa dengan langkah London dalam memutuskan mencabut kewarganegaraan adiknya.

Karena itu, dia bermaksud untuk menggugat keputusan itu. Namun, di sisi lain dia juga meminta supaya pemerintah bersedia memulangkan bayi adiknya.

Shamima diketahui melahirkan bayi laki-laki ketika berada dalam kamp pengungsian al-Hawl di Suriah pada pekan lalu.

Baca juga: Bersedia Berubah, Shamima Kini Meminta Belas Kasihan dari Inggris

"Sebagai keluarga, kini kami memohon bagaimana caranya kami bisa membantu Anda untuk memulangkan keponakan saya," tulis Renu.

Dalam semua kemalangan ini, keponakan saya benar-benar tak bersalah. Dia berhak mendapat keselamatan di negara ini," lanjutnya dalam surat.

"Sayangnya, banyak warga negara kami yang kabur dari sini dan bergabung dengan organisasi teroris melahirkan atau membawa serta anaknya ke sana," ungkapnya.

Javid menuturkan dia bakal memperhatikan serius surat permohonan itu, dan menegaskan anak-anak dari anggota ISIS itu tidak bersalah.

Dalam wawancaranya, Senin (18/2/2019), Shamima mengaku dia tidak menyesal ketika kabur dari Bethnal Green demi bergabung dengan ISIS pada 2015.

Meski begitu, dia tidak sepenuhnya sepakat dengan tindakan yang dilakukan. Salah satunya adalah penyerangan di Manchester pada 2017.

Baca juga: Kewarganegaraan Inggris Shamima Bakal Dicabut, Sikap Warga di Kampung Halamannya Terbelah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com