Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Kali Kedua dengan Kim Jong Un, Ini 4 Prioritas Trump

Kompas.com - 22/02/2019, 16:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan bakal bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Vietnam pekan depan.

Seorang pejabat anonim AS menyatakan, pertemuan itu bakal mendalami "masa depan" yang bakal didapat Korut jika bersedia melaksanakan denuklirisasi.

Kepada CNN via London Evening Standard Kamis (21/2/2019), pejabat itu mengemukakan Trump bakal membawa empat prioritas utama saat bertemu Kim.

Baca juga: Jelang Bertemu Trump, Kim Jong Un Bersih-bersih Pemerintahannya

Keempat prioritas itu adalah memperkuat relasi AS dan Korut, mengukuhkan pemerintahan yang damai di seluruh Semenanjung Korea.

Kemudian melaksanakan denuklirisasi, serta yang terakhir adalah pemulangan tentara AS yang tewas ketika bertugas di Perang Korea.

Dikutip AFP lewat Channel News Asia, pejabat itu menjelaskan format pertemuan kedua ini bakal sama dengan yang pertama di Singapura pada Juni 2018 lalu.

"Kedua pemimpin berkesempatan untuk bertemu secara pribadi sebelum menggelar perundingan bersama masing-masing tim," papar pejabat itu.

Utusan Khusus AS untuk Korea Stephen Biegun dilaporkan telah tiba di Hanoi sebagai lokasi pertemuan, dan menghelat pembicaraan dengan utusan Korut Kim Hyok Chol.

Kritik berkembang karena dalam pertemuan pertama, Trump dianggap memberi kelonggaran terlalu banyak kepada pemimpin ketiga Korut itu.

Namun pejabat AS itu menegaskan pemerintahan Trump tetap fokus kepada denuklirisasi Korut, meski dia tidak yakin keputusan bakal dibuat dengan cepat.

"Saya tidak tahu apakah Korut bersedia melakukan denuklirisasi. Namun alasan pertemuan ini adalah karena kami percaya momen itu ada," terang sumber itu.

Dalam pertemuan pertama, Kim menyepakati untuk melakukan denuklirisasi. Namun kedua negara masih belum sepakat tentang makna denuklirisasi tersebut.

"Pertemuan ini demi denuklirisasi. Itu yang ingin dicapai Presiden Trump ketika bersedia menggelar pertemuan ini," papar pejabat itu.

Pejabat itu menerangkan Washingron bakal memaksakan agar Korut bersedia membekukan seluruh program nuklir maupun rudal balistik mereka.

Meski begitu, pejabat itu menyatakan tidak ada agenda mendiskusikan penarikan pasukan AS yang bermarkas di Korea Selatan (Korsel).

"Sanksi maksimal bakal terus diterapkan sebagai dorongan bagi Korut agar melakukan denuklirisasi menyeluruh," pungkas pejabat tersebut.

Baca juga: Trump: Jika Ingin Sanksi Dicabut, Sikap Kim Jong Un Harus Menjanjikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com