Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Palsu soal Putin Berburu Harimau Raih Penghargaan di Perancis

Kompas.com - 22/02/2019, 15:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Media di Perancis sempat digemparkan oleh sebuah pemberitaan tentang kegiatan Presiden Rusia Vladimir Putin yang berburu harimau di hutan.

Berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi France 2 pada Agustus 2018 itu diketahui kemudian tidak benar.

Namun berita itu belum lama ini mendapatkan penghargaan dalam ajang "Bobard d'Or" atau "Golden Hoax" yang diselenggarakan oleh organisasi think tank, Polemia Foundation.

Dalam seremoni penghargaan yang digelar di Paris pada 18 Februari lalu itu, berita "Putin Berburu Harimau" oleh France 2 meraih penghargaan sebagai berita palsu terbaik untuk kategori internasional.

Baca juga: Terekam Kamera, Pemburu Liar Pukuli Harimau dengan Tangan Kosong

Dalam berita tersebut, France 2 mengisahkan tentang kebiasaan berlibur para pemimpin dunia, dan salah satu di antaranya menyebutkan soal hobi berburu Presiden Vladimir Putin.

Tayangan itu menampilkan gambar-gambar Putin yang sedang memegang seekor harimau yang tengah terkapar tak bergerak, yang oleh media itu digambarkan sebagai hasil buruan sang presiden.

Hanya saja kenyataan di balik foto-foto itu tidak seperti yang diungkapkan media tersebut.

Dilansir Russian Times, foto-foto yang dipakai itu bersumber dari laporan tahun 2008 tentang program pelestarian harimau nasional, dan alih-alih memburu hewan eksotis itu, Putin dalam foto tersebut justru sedang melakukan upaya pelestarian dengan memasang alat pelacak pada harimau tersebut.

France 2 yang diberitahu RT France langsung menangguhkan berita itu dari situsnya. Namun mereka juga berdalih bahwa berita itu bukan berita palsu melainkan hanya terjadi "kesalahan yang tidak disengaja".

Penghargaan Bobard d'Or menganugerahi piala patung emas dengan karakter Pinokio kepada berita-berita palsu.

Ada tiga kategori yang dipilih yakni kategori hoaks tradisional untuk berita palsu lokal Perancis, kategori hoaks internasional untuk berita palsu luar negeri, dan hoaks Rompi Kuning untuk pemberitaan seputar aksi protes Rompi Kuning di Perancis.

Penghargaan Bobard d'Or untuk kategori Rompi Kuning diberikan kepada Thomas Boulouque, seorang sejarawan media yang mengklaim aksi protes itu telah disusupi aktivis sayap kanan.

Dia mengatakan saat aksi protes sebuah bendera pendukung raja dikibarkan, namun diketahui kemudian bahwa bendera itu adalah bendera wilayah Perancis, Picardy.

Baca juga: Petugas Perbatasan AS Temukan Anak Harimau di Dalam Tas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com