Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Turkmenistan Larang Perempuan Mengemudikan Mobil

Kompas.com - 21/02/2019, 16:32 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

ASHGABAT, KOMPAS.com - Para perempuan Turkmenistan mengeluhkan sikap polisi yang menyita surat izin mengemudi milik mereka dengan alasan yang dibuat-buat.

Sejak akhir pekan lalu, polisi lalu lintas Turkmenistan secara rutin memberhentikan mobil yang dikemudikan perempuan di persimpangan tersibuk di ibu kota Ashgabat.

Situs berita oposisi Chronicles of Turkmenistan mengabarkan, para polisi itu kemudian mencari alasan apapun untuk menderek mobil-mobil itu dari jalanan.

Baca juga: Turkmenistan Larang Televisi Tayangkan Seks dan Perilaku Buruk

"Polisi tidak menyebutkan larangan apapun kepada para perempuan itu. Namun, mereka mencari alasan untuk menderek mobil-mobil itu," ujar sejumlah saksi mata.

"Tidak ada kotak P3K, alat pemadam api, ban cadangan, atau benda lainnya bisa membuat mobil diderek," tambah saksi itu.

"Jika para perempuan ini menolak mengantarkan sendiri mobilnya ke kantor polisi, petugas akan memanggil truk derek," lanjut Chronicles of Turkmenistan.

Saksi mata melaporkan sebanyak 20 mobil berjajar di jalan Kemerdekaan dan Netralitas menunggu jalannya pemeriksaan polisi.

Diperkirakan sebanyak 90-120 mobil disita dalam satu hari.

"Mereka yang menjadi korban tindakan ini yakin bahwa langkah tersebut ditujukan untuk membuat perempuan tak mau mengemudikan mobil," demikian Chronicles of Turkmenistan.

Sementara itu, Radio Liberty siaran bahasa Turkmenistan mengabarkan insiden serupa lengkap dengan sederet foto.

Polisi memang tidak menyebut larangan perempuan untuk mengemudi. Namun, seorang saksi mata kepada Radio Liberty menyebut seorang polisi mengatakan, dia mendapat perintah untuk melarang perempuan mengemudi di jalanan utama kota.

Dan. larangan tersebut juga berlaku bagi para perempuan yang berprofesi sebagai polisi.

"Pekan lalu seluruh personel perempuan kepolisian dilarang tidak mengemudikan mobik kemana pun. Kami harus meninggalkan mobil di markas dan tak bisa lagi mengemudi," ujar seorang polwan.

Turkmenistan memang dikenal memiliki banyak peraturan aneh, mulai dari menumbuhkan janggut hingga memasang pendingin ruangan.

Kondisi ini sudah terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Saparmyrat Nyyazov dan penerusnya Gurbanguly Berdimuhamedov.

Sejauh ini tak diketahui siapa yang mengusulkan larangan mengemudi untuk perempuan.

Sebab, Presiden Berdimuhamedov sendiri adalah orang yang gemar mengemudikan mobil dan sangat memperhatikan aturan lalu lintas.

Baca juga: Presiden Turkmenistan Larang Mobil Berwarna Hitam di Ibu Kota

Pada Desember lalu, Mendagri Isgender Mulikov dalam laporannya kepada presiden menyebut perempuan sebagai penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

Laporan itu kemudian berujung perintah presiden agar Isgender memperbaiki situasi itu. Demikian dikabarkan Alternative News from Turkmenistan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com