Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ancam Militer Venezuela Bakal "Kehilangan Segalanya" jika Masih Dukung Maduro

Kompas.com - 19/02/2019, 11:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak militer Venezuela untuk mencabut dukungan mereka kepada Presiden Nicolas Maduro.

Membawa bantuan kemanusiaan merupakan upaya yang dilakukan pemimpin oposisi Juan Guaido setelah dia mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Januari lalu.

Dia telah mewanti-wanti Maduro hingga Sabtu (23/2/2019) untuk membiarkan kapal AS lewat dan menyalurkan bantuan di tengah krisis yang terjadi di Venezuela.

Baca juga: Diblokade Maduro, Relawan di Venezuela Nekat Bawa Masuk Bantuan AS

Dalam pidatonya di hadapan ekspatriat Venezuela di Miami, Trump berkata dia mengirim pesan kepada figur yang masih mendukung Maduro.

"Mata dari seluruh dunia kepada Anda mulai hari ini, setiap hari, hingga kapanpun," tegas Trump seperti dikutip AFP Selasa (19/2/2019).

Presiden 72 tahun itu menjelaskan, militer kini tidak bisa mengabaikan dua pilihan krusial yang ada di depan mata mereka.

Pertama adalah menarik dukungan kepada Maduro, dan menerima amnesti yang ditawarkan Guaido demi kelangsungan hidup mereka.

"Atau Anda memilih opsi keua. Di sini tidak ada jalan keluar atau yang bisa menyelamatkan nyawa Anda. Anda bakal kehilangan segalanya," ancam Trump.

Di Venezuela, Guaido mulai menggalang dukungan satu juta relawan agar bantuan itu bisa masuk, dengan data terbaru menunjukkan 600.000 orang sudah mendaftar.

"Pada 23 Februari, kita mempunyai peluang untuk menyelamatkan hidup ratusan ribu rakyat Venezuela," ujar Guaido dalam pidatonya.

Maduro melakukan langkah balasan dengan mengumumkan 300 ton bantuan dari Rusia akan tiba pada Rabu (20/2/2019), tiga hari lebih cepat dari bantuan yang ditawarkan Guaido.

Berbicara dalam sebuah acara di televisi, presiden yang berkuasa sejak 2013 itu menyebut bantuan itu berisi obat berkualitas tinggi.

Sebelumnya, Maduro menyatakan bantuan bakal didatangkan dari Rusia, China, serta Kuba yang selama ini merupakan sekutu utamanya.

Senator AS Marco Rubio dalam kunjungannya ke pusat penampungan makanan di Cucuta, Kolombia, menyebut tindakan mencegah bantuan kemanusiaan merupakan kejahatan internasional.

Tiga kargo militer AS mengirim puluhan ton bantuan makanan di Cucuta sejak pekan lalu. Sementara pesawat AS bakal sampai di Curacao.

Sekelompok relawan mulai menggelar pertemuan di sejumlah negara bagian untuk mengatur dan mempersiapkan kedatangan bantuan.

Baca juga: AS Beri Sanksi Lima Pejabat Venezuela yang Dekat dengan Maduro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com