Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putrinya Ditangkap atas Permintaan AS, Begini Komentar Pendiri Huawei

Kompas.com - 19/02/2019, 10:23 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pendiri Huawei, Reng Zhengfei, akhirnya angkat bicara usai penangkapan putrinya di Kanada atas permintaan Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Dalam wawancara eksklusif dengan BBC, Reng menilai penangkapan putrinya, Meng Wanzhou yang menjabat sebagai kepala keuangan perusahaan, bermotivasi politik.

Seperti diketahui, AS sedang berupaya menuntut perusahaan Huawei dan Meng atas dugaan pencucian uang, penipuan bank, dan mencuri kerahasiaan dagang.

Baca juga: China Tuduh AS Lakukan Bullying atas Upaya Ekstradisi Bos Huawei

"Tidak mungkin AS bisa menghancurkan kami," katanya, seperti diwartakan BBC, Selasa (19/2/2019).

"Dunia tidak bisa meninggalkan kami karena kami lebih maju," lanjutnya.

Meng ditangkap pada 1 Desember di Vancouver dan diperkirakan akan diekstradisi secara formal ke AS.

Secara total, ada 23 tudingan yang diajukan kepada Huawei dan Meng, termasuk menyembunyikan hubungan bisnis ke Iran, yang sedang dikenai sanksi perdagangan oleh AS.

Jaksa AS juga menuntut Huawei karena mencuri rahasia dagang, dengan menawarkan hadiah kepada karyawan karena mencuri teknologi dari saingan lainnya.

"Pertama, saya keberatan dengan apa yang telah dilakukan AS. Tindakan bermotivasi politik semacam ini tidak dapat diterima," ujar Reng.

"AS suka memberi sanksi kepada yang lain. Setiap kali ada masalah, mereka akan memakai metode agresif semacam itu," katanya.

"Kami keberatan dengan ini. Tapi sekarang setelah kami melewati jalan ini, kami akan membiarkan pengadilan menyelesaikannya," imbuhnya.

AFP melaporkan, pendiri Huawei biasanya jarang muncul ke media, namun kini menampakkan dirinya usai tekanan yang meningkat terkait spionase dan bujukan AS kepada negara lain untuk melarang teknologinya.

Tahun lalu, masalah keamanan mendorong Australia untuk melarang perangkat Huawei dari jaringan 5G di masa depan.

Baca juga: Pendiri Huawei Bantah Perusahaannya Menjadi Mata-mata China

Selandia Baru juga telah memblokir operator telekomunikasi terbesarnya dari menggunakan teknologi Huawei untuk jaringan generasi berikutnya.

Sementara Republik Ceko dilaporkan telah mengeluarkan perusahaan tersebut dari tender 20 juta euro atau Rp 319 milir untuk membangun portal pajak.

"Jika lampu padam di Barat, Timur akan tetap bersinar," katanya.

"Amerika tidak mewakili dunia ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com