Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 15:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LAKELAND, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 11 tahun ditangkap setelah menolak berdiri untuk mengucap Ikrar Kesetiaan kepada bendera negara Amerika Serikat.

Bocah itu juga diduga menyebut bendera negara sebagai rasial dan lagu kebangsaan telah menyinggung orang kulit hitam. Demikian menurut laporan kepolisian yang dilansir New York Post.

Siswa dari Akademi Menengah Lawton Chiles di Lakeland, Florida, itu dituduh telah mengganggu upacara sekolah dan menolak penahanan tanpa kekerasan atas kekacauan yang terjadi pada 4 Februari lalu, menurut Bay News 9.

Pihak sekolah juga telah menjatuhkan sanksi skorsing selama tiga hari kepada murid laki-laki itu.

Baca juga: Protes Sanksi Terberat, Warga Iran Bakar Bendera AS dan Uang Dollar

Ibu bocah itu, Dhakira Talbot, mengatakan, tindakan yang diambil petugas terhadap putranya terlalu berlebihan.

"Anak saya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Saya merasa hal ini seharusnya bisa ditangani dengan cara yang berbeda," ujarnya.

"Jika ada tindakan disiplin yang harus diambil, maka seharusnya itu dilakukan dengan sekolah. Dia seharusnya tidak perlu sampai ditahan," tambahnya.

Dilansir New York Post, kericuhan di kelas itu terjadi saat seorang guru pengganti, yang bernama Ana Alvarez, meminta bocah itu untuk berdiri dan mengucap Ikrar Kesetiaan terhadap bendera negara.

Namun bocah itu mengatakan bahwa bendera AS sebagai rasial dan lagu kenegaraan menyinggung warga kulit hitam.

Alvarez kembali bertanya, "Jika di sini begitu buruk, mengapa tidak tinggal di tempat lain".

"Bocah itu kemudian menjawab, 'Mereka membawa saya ke sini'," kata guru itu, seperti dalam pernyataan kepada distrik sekolah.

Bocah itu juga disebut dalam laporan penangkapan, telah penyebut para pemimpin sekolah bersikap rasial dan mengancam bakal meminta pihak sekolah memecat dan memukuli Alvarez.

Namun bocah itu membantah telah mengancam akan memukuli guru itu dalam sebuah wawancara dengan Bay News 9, ditemani ibunya.

Juru bicara sekolah publik Polk County, Kyle Kennedy, menegaskan bahwa bocah itu tidak ditahan karena menolak mengucap sumpah setia.

Baca juga: Ketika Trump Keliru Mewarnai Bendera AS

"Siswa tidak diwajibkan untuk berpartisipasi dalam Ikrar Kesetiaan," ujar Kennedy kepada The Ledger.

"Siswa kelas enam itu ditahan setelah dianggap bertindak mengganggu dan menolak mengikuti instruksi yang disampaikan staf sekolah dan penegak hukum," tambahnya.

Kennedy mengatakan dia tidak bisa membahas hukuman disiplin untuk bocah itu. Sementara dia mengungkapkan Alvarez tidak akan lagi bekerja sebagai guru pengganti di sekolah itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com