Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Separatis Catalonia Disidang, 200.000 Orang Turun ke Jalan

Kompas.com - 17/02/2019, 16:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BARCELONA, KOMPAS.com - "Penentuan nasib sendiri bukanlah kejahatan". Demikian yang tertulis pada spanduk dalam aksi protes yang diikuti oleh 200.000 orang di Barcelona, Spannyol, Sabtu (16/2/2019).

Mereka berjalan beriringan untuk menentang para pemimpin gerakan separatis Catalinia yang dimulai pada pekan ini.

Aksi protes itu dipimpin oleh presiden regional Quim Torra, yang mengklaim 500.000 orang ambil bagian dalam aksi kali ini.

Baca juga: Hari Nasional Catalonia Diwarnai Unjuk Rasa Tuntut Kemerdekaan

Demonstran melambai bendera separatis Catalonia berwarna biru, merah, dan kuning, serta membawa spanduk, yang salah satunya tertulis "Kebebasan bagi tahanan politik".

Persidangan terhadap 12 politisi dan aktivis separatis Catalonia akan dimulai pada Selasa (19/2/2019) di Mahkamah Agung Madrid.

Mereka terancam hidup di balik jeruji besi selama 25 tahun atas tuduhan pemberontakan dan pelanggaran lainnya karena mendukung referendum kemerdekaan pada Oktober 2017.

Munculnya keinginan merdeka dari Spanyol itu memicu krisis politik terdalam Spantol sejak transisi ke demokrasi pada 1970-an, setelah kematian diktator Francisco Franco.

"Apa yang sungguh menyedihkan, ini pengadilan politik, penuh manipulasi untuk menghukum mereka karena sesuatu yang bukan kejahatan, kata Jesus Rodriguez, kepala kelompok "casteller", tradisi mendirikan menara manusia yang terkenal di Catalonia.

"Mereka tahu pemungutan suara bukanlah kejahatan, mereka menciptakan kekerasan yang tidak pernah terjadi," ucapnya.

Jaksa penuntut bersikeras untuk mengadili pemimpin dan aktivis gerakan separatis atas tindakan mereka.

Sebagai informasi, hukum Spanyol menyebutkan pemberontakan merupakan gerakan bangkit dengan cara yang kasar dan terbuka.

Massa mengecam operasi polisi yang menutup referendum, memukuli para pemilih dengan tongkat dan menyeret mereka dari tempat pemungutan suara.

Baca juga: Pengadilan Jerman Bebaskan Mantan Pemimpin Catalonia

Tersangka utama dalam persidangan Oriol Junuqueras menolak segala klaim tentang terjadinya kekerasan selama referendum.

"Jika Anda membaca, mendengarkan, dan mengamati tindakan kami, tidak ada yang bisa ragu bahwa kami memang menolak kekerasan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com