Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matematika Bikin Raja China Bisa Bercinta dengan 121 Perempuan Tiap 15 Hari

Kompas.com - 16/02/2019, 12:25 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Jadwal ini dibuat untuk memastikan sang kaisar meniduri perempuan kasta tertinggi saat mendekati bulan purnama, ketika kekuatan perempuan atau yin berada pada taraf puncak sehingga bisa menyamai kekuatan pria atau yang.

Menjadi penguasa pastinya harus berstamina. Tujuannya jelas, yaitu untuk mendapatkan calon pewaris takhta kerajaan yang terbaik.

Istana kaisar bukanlah satu-satunya yang bergantung pada matematika. Peran ilmu ini juga penting dalam menjalankan negara.

Baca juga: Vas Kaisar China dari Abad Ke-18 Dilelang Mulai Rp 8,3 Miliar

Kekaisaran China kuno adalah kerajaan yang besar dan tumbuh dengan menerapkan aturan hukum yang ketat, sistem pajak yang luas, serta standardisasi sistem bobot, pengukuran, dan uang.

Mereka telah menggunakan sistem desimal 1.000 tahun sebelum dunia Barat mengadopsinya.

Kekaisaran China pun telah menuntaskan soal-soal persamaan matematika dalam cara yang baru dipakai orang-orang Barat pada permulaan abad ke-19.

Menurut legenda, raja pertama China, Kaisar Kuning, memerintahkan salah satu dewanya untuk menciptakan matematika pada 2800 SM, dengan keyakinan bahwa angka punya makna kosmik.

Sampai sekarang, orang China masih memercayai angka memiliki kekuatan mistis.

Angka ganjil dianggap perwujudan pria, sedangkan genap adalah perempuan. Angka empat harus selalu dihindari dan angka delapan membawa keberuntungan.

Baca juga: Tulisan 2.000 Tahun Ungkap Kisah Kaisar China yang Ingin Hidup Abadi

China kuno tertarik dengan pola angka. Mereka mengembangkan versi purba permainan sudoku.

Pada abad ke-6 M, perhitungan matematika China kuno dipakai dalam ilmu astronomi untuk mengukur pergerakan planet. Kini, perhitungan itu masih digunakan dalam kriptografi internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com