Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2019, 21:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Ketegangan antara India dan Pakistan berisiko kembali memanas usai insiden bom bunuh diri di India Kashmir yang menewaskan 41 pasukan paramiliter pada Kamis (14/2/2019).

Pemerintah India menuding Pakistan melindungi kelompok di balik serangan paling mematikan pada tiga dekade terakhir di Kashmir.

Bahan peledak yang dikemas ditempatkan dalam sebuah van yang menargetkan konvoi yang mengangkut 2.500 tentara, tak jauh dari kota Srinagar.

Kelompok Jaish-e-Mohammed yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Baca juga: Buntut Tragedi di Kashmir, India Janjikan Balasan Terkuat kepada Pakistan

Mereka menggunakan kendaraan yang dikendarai oleh seorang pria yang dikenal dengan Aadil Ahmad alias Waqas Commando.

Lalu siapa kelompok Jaish-e-Mohammed?

Diwartakan BBC, Maulan Masood Azhar, seorang ulama di Pakistan, mendirikan kelompok itu setelah dibebaskan oleh India pada 1999.

Maulan Masood Azhar. (AFP) Maulan Masood Azhar. (AFP)
Dia merupakan salah satu dari tiga orang yang dibebaskan sebagai imbalan terhadap awak dan penumpang pesawat Indian Airlines yang dibajak dan diterbangkan ke Afghanistan.

Azhar dilaporkan bertemu dengan mantan pemimpin Taliban Mullah Omar dan pemimpin Al-Qaeda Oama Bin Laden ketika berada di Afghanistan.

Sebelumnya, India sempat menyalahkan Jaish-e-Mohammed (JeM) atas serangan terhadap parlemen di New Delhi pada Desember 2001. Namun, JeM membantah tudingan tersebut.

Pada akhirnya, JeM secara resmi dilarang di Pakistan segera setelah serangan tersebut.

Namun, kelompok itu masih beroperasi dengan sejumlah nama seperti Afzal Guru Squad, Al-Murabitoon dan Tehreek-al-Furqan.

Setelah serangan 2001, India juga menyalahkan JeM atas serangan terhadap pangkalan udara Pathankot di dekat perbatasan Pakistan pada Januari 2016, yang menewaskan tiga pasukan keamanan.

Komandan JeM Noor Mohammad Tantray terbunuh oleh pasukan India pada Desember 2017, yang dipandang sebagai pukulan terbesar bagi kelompok itu.

Namun, laporan surat kabar India, The Print, melaporkan dukungan rahasia Pakistan kemungkinan menjadi alasan dibalik makin meluasnya kekerasan.

Baca juga: Tragedi di India Kashmir, 37 Tentara Tewas Diserang Bom Bunuh Diri

Di sisi lain, JeM telah menyerang militer Pakistan dan berupaya menyerang mantan pemimpin Pervez Musharraf pada 2003.

Sebelumnya India telah mencoba beberapa kali merayu PBB agar memasukkan pemimpin Azhar sebagai teroris global. Namun, upaya itu berulang kali diblokir oleh China, yang merupakan salah satu sekutu Pakistan.

Terkait serangan terbaru di India Kashmir, kini sebuah tim penyelidik badan elite anti-teror terbang ke Srinagar pada Jumat (15/2/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com