Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Diguncang Bom Dahsyat, 16 Tentara di India Kashmir Tewas

Kompas.com - 14/02/2019, 21:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

SRINAGAR, KOMPAS.com - Sebanyak 16 tentara India tewas pada Kamis (14/2/2019) di wilayah India Kashmir dalam serangan mematikan terhadap pemerintah dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Kashmir merupakan wilayah yang telah terbagi antara India dan Pakistan sejak merdeka. Kelompok pemberontak selama 30 tahun melakukan serangan untuk kemerdekaan Kashmir, atau bergabung dengan Pakistan.

Laporan kantor berita AFP menyebutkan, serangan berupa ledakan di dekat konvoi 78 kendaraan yang membawa hampir 2.500 personel dari paramiliter Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF).

Baca juga: Salju Longsor di India Kashmir, 10 Orang Dilaporkan Hilang

Dua unit bus berwarna biru membawa sekitar 35 orang terkena ledakan di jalan raya utama menuju Jammu, sekitar 20 km dari kota Srinagar.

"Setidaknya, 16 orang tewas. Dilihat dari kondisi kendaraan itu, jumlah korban tewas bisa bertambah," ucap pejabat senior polisi setempat.

Laporan BBC menyebutkan, 18 tentara tewas dalam tragedi yang disebut sebagai serangan bom bunuh diri.

Kelompok Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan mengklaim sebagai pelaku serangan.

Polisi menyebutkan, ledakan berasal dari bom rakitan atau improvised explosive device (IED) yang dikendalikan dari jarak jauh.

Sementara CRPF menyatakan, bom berasal dari sebuah mobil. Laporan media setempat menyebutkan, kendaraan bermuatan bahan peledak mengarah ke konvoi.

Selain itu, ada 350 kg bahan peledak yang digunakan dalam serangan tersebut.

"Itu merupakan ledakan yang dahsyat. Peledak itu dibawa oleh mobil," ucap juru bicara CRPF Sanjay Kumar.

Baca juga: Bentrokan di Kashmir, Pasukan Keamanan India Tembak Mati 7 Demonstran

Perdana Menteri India Narendra Modi menilai serangan tersebut merupakan perbuatan tercela.

"Saya sangat mengutuk serangan pengecut ini. Pengorbanan personel keamanan kami yang berani tidak akan sia-sia," kicaunya di Twitter.

"Seluruh bangsa bahu membahu dnegan keluarga para martir yang pemberani," imbuhnya.

Sebelumnya pada serangan 2016, sebanyak 19 tentara tewas dalam serangan sebelum fajar oleh militan di kamp Uri. Pemerintah India menyalahkan kelompok pemberontak di Pakistan atas serangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com