Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Lahirnya Hari Radio Sedunia...

Kompas.com - 13/02/2019, 16:26 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Radio sudah berkembang dari masa ke masa. Ketika Perang Dunia I dan II, radio digunakan militer untuk komunikasi terkait strategi perang. Radio juga mempunyai peran sebagai wadah informasi kepada publik pada era 1920-an.

Seiring berkembangnya teknologi, televisi mulai muncul menggeser keperkasaan radio. Televisi mampu memberikan visual yang menarik, serta informasi yang lebih cepat. Tak heran jika hadirnya televisi lebih mudah mendapatkan hati masyarakat.

Namun, hingga saat ini radio masih menyimpan peran vital bagi penggemarnya. Masih ada sekelompok orang yang masih rajin mendengarkan radio, yang kini juga sudah berbasis internet melalui layanan streaming.

Perjalanan radio

Pada awalnya, gelombang radio ditemukan seorang bernama Heinrich Hertz menyusul penemuan radiasi elektromagnetik. Percobaan dilakukan dengan mentransmisikan informasi dari satu tempat ke tempat lain.

Pada 1890, kata radio pertama kali diterapkan, ketika konduktor radio ditemukan oleh fisikawan Perancis Edouard Branly.

Sebelumnya, semua bentuk komunikasi menggunakan penemuan ini dikenal sebagai komunikasi nirkabel, tetapi akhirnya radio menyebar ke seluruh dunia dan menjadi istilah umum.

Tahap selanjutnya, Guglielmo Marconi mengembangkan jaringan radio dari Hertz. Pada 1901, Marconi berhasil mengirim transmisi pertama melintasi Samudera Atlantik.

Penemuan ini mengantar Marconi sebagai orang pertama yang dianggap mengembangkan teknologi radio. Marconi untuk menjawab pertanyaan umum saat itu, apakah sinyal radio mampu melewati jarak yang jauh.

Baca juga: 24 Desember 1906, Siaran Radio Pertama Dunia Terjadi pada Malam Natal

Radio tak hanya terfokus pada alat elektronik saja, melainkan pada gelombang sinyal yang digunakan untuk mentransmisikan informasi ke beberapa orang.

Setelah itu, radio terus berkembang dari mentransmisikan informasi, menyiarkan musik, hingga tayangan cerita.

Hari radio sedunia

Radio telah diakui memiliki dampak yang sangat besar kepada dunia saat ini. Selain itu, radio juga digunakan untuk mendapatkan berbagai macam informasi dan menjangkau masyarakat terpencil.

Dilansir dari kpi.go.id, mengingat banyaknya manfaat radio maka setiap 13 Februari ditetapkan sebagai Hari Radio Sedunia.

Inisiatornya berasal dari Spanyol yang mengajukannya kepada UNESCO pada 20 September 2010. Setahun kemudian, Konferensi Umum ke-36 UNESCO menetapkan 13 Februari sebagai Hari Radio Sedunia.

Dewan Eksekutif UNESCO memasukkan agenda tersebut dalam agenda resminya dan mengumumkan ke publik pada 29 September 2011.

UNESCO juga mendapatkan dukungan dari berbagai media penyiaran di seluruh dunia mengenai langkah yang diambilnya. Hasil ini tercantum dokumen UNESCO 187 EX/13, hingga dapat dirayakan oleh semua negara anggota PBB.

Setiap tahunnya, UNESCO menerapkan tema-tema tertentu dalam perayaannya ini. Pada 2019 ini, temanya adalah "Dialog, Toleransi dan Damai."

Cara merayakan hari radio sedunia juga beragam, dari mendengarkan siaran radio hingga menikmati siaran musik terbaik dan terbaru dari stasiun radio.

Baca juga: 10 Fakta Menarik tentang Perkembangan Radio....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com