Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Unit Mobil Mewah yang Dipakai dalam KTT APEC di PNG Hilang

Kompas.com - 13/02/2019, 15:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Kepolisian Papua Niugini tengah mencari hampir 300 unit mobil yang dipinjamkan kepada para pejabat yang hadir KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) digelar tahun lalu.

Armada mobil mewah itu diimpor khusus agar para pemimpin dunia yang berkunjung ke negeri itu bisa berkendara dengan nyaman.

Namun, kepala kepolisian PNG pada Selasa (12/2/2019) mengatakan, sebanyak 284 unit mobil mewah itu tidak diketahui rimbanya.

Baca juga: Minta Bonus Pengamanan APEC, Tentara dan Polisi PNG Serbu Parlemen

Mobil-mobil yang hilang itu antara lain Land Cruiser, Ford, Mazda, dan Pajero.

Kini kepolisian membentuk tim khusus untuk mencari keberadaan mobil-mobil mewah itu di ibu kota Port Moresby.

Beruntung, mobil termahal dalam armada itu, yaitu beberapa unit Maserati yang harga masing-masing 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar, sudah ditemukan.

"Semua 40 unit Maserati dan tiga unit Bentley sudah ditemukan dan kondisinya amat baik di sebuah gudang di pelabuhan," kata Superintenden Dennis Corcoran, dari kepolisian PNG.

Menurut kepolisian, sembilan unit mobil dicuri dan sebagian lainnya dilepas suku cadangnya.

Sementara beberapa lainnya dikembalikan dalam kondisi yang cukup buruk.

Para pemimpin PNG berharap dengan menggelar konferensi internasional bisa mendorong masuknya investasi dan menarik perhatian internasional terhadap negeri itu.

Namun, menjadi tuan rumah konferensi internasional semacam itu membebani keuangan negara, sehingga PNG membutuhkan bantuan negara lain.

Baca juga: Impor 40 Sedan Mewah Jelang Pertemuan APEC, Papua Niugini Disorot

Saat itu, baik media maupun para aktivis mempertanyakan langkah PNG menjadi tuan rumah ajang internasionnal semacam APEC.

Sejumlah kritikus menyebut, pembelian ratusan mobil mewah itu merupakan salah satu bentuk dari pemborosan anggaran negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com