KOMPAS.com - Pada 8 April 1940, dua kapal saling berhadapan di lepas pantai Norwegia.
Kedua kapal itu adalah perusak berat AL Jerman Admiral Hipper dan yang lain adalah kapal perusak AL Inggris HMS Glowworm.
Kedua kapal itu kemudian terlibat dalam salah satu pertempuran laut paling brutal sepanjang Perang Dunia II.
HMS Glowworm dibangun pada 1934, sebagai kapal perusak kelas G.
Baca juga: Kisah Perang Inggris-Zanzibar yang Hanya Berlangsung 38 Menit
Kapal jenis ini kemudian membentuk armada kapal perang baru Inggris yang memiliki daya jelajah lebih cepat.
Kapal ini ditugaskan untuk mencari, mengejar, dan menghancurkan kapal perang musuh berukuran lebih kecil.
Kapal ini juga bertugas untuk melindungi konvoi dan menyerang kapal selam musuh.
Pengalaman pertama HMS Glowworm di laut adalah di masa Perang Saudara Spanyol. Di sana, HMS Glowworm bertugas untuk mencegak berbagai kapal berlabuh di Spanyol.
Pada 1938, HMS Glowworm bergabung dengan Armada Perusak ke-1 di Laut Tengah.
Sayangnya, saat bertugas di Laut Tengah hampir saja karier HMS Glowworm tamat saat bertabrakan dengan HMS Grenade, beruntung kedua kapal selamat.
Saat perang percah, HMS Glowworm dipindahkan kembali ke Inggris untuk bergabug dengan Komando Wester Approaches pada Oktober 1939.
Enam bulan kemudian, HMS Glowworm dikirim ke Laut Utara untuk membantu Operasi Wilfred.
Operasi ini digelar untuk menaruh ranjau laut di lepas pantai Norwegia.
Saat itu, Nazi Jerman sudah menggilas Polandia dan siap untuk menghantam Perancis.
Baca juga: Kisah Perang: Mengenal Batalion Tank Black Panther AD Amerika Serikat
Inggris tahu, Adolf Hitler bersiap untuk menyeranng Norwegia dan berharap ladang ranjau laut itu akan setidaknya menghambat laju AL Jerman.
Sebab, di saat yang sama kekuatan AL Inggris yang terbatas harus dipakai untuk menjaga jalur perdagangan agar tetap terbuka.