Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuh Granat Meledak, 4 Jari Tangan Demonstran Rompi Kuning Ini Putus

Kompas.com - 10/02/2019, 13:38 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Seorang demonstran rompi kuning di Paris, Perancis, harus kehilangan jari-jarinya saat terjadi bentrokan dengan polisi di luar gedung Majelis Nasional.

Laporan AFP menyebutkan, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (9/2/2019), ketika sejumlah orang kembali menggelar unjuk rasa pada akhir pekan ke-13 di seluruh Perancis.

Meski ada penurunan jumlah dari demonstrasi pada November 2018, namun puluhan ribu orang masih berkumpul di kota-kota untuk memprotes kebijakan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Baca juga: 10.000 Massa Syal Merah di Paris Protes Aksi Kekerasan Rompi Kuning

Bentrokan pecah di luar gedung Majelis Nasional, usai massa pawai dari jalan Champs-Elysees.

Sementara, banyak demonstran berujuk rasa dengan damai, beberapa aktivis bertopeng justru berusaha merobohkan penghalang di luar gedung tersebut.

Seorang pria bertopeng melemparkan proyektil ke polisi yang menembakkan gas air mata dan granat setrum.

Para pengacau membakar tempat sampah dan mobil mewah, merusak fasilitas pemberhentian bus, ATM, dan jendela toko.

Seorang saksi, Cyprien Royer, mengatakan korban yang kehilangan tangan itu merupakan massa rompi kuning yang berprofesi sebagai fotografer.

Saat peristiwa terjadi, dia mengambil foto orang-orang yang berusaha mendobrak penghalang pintu masuk ke Majelis Nasional.

Betinya terkena sejenis granat setrum ketika polisi berusaha membubarkan massa.

"Dia ingin melepaskan benda itu sehingga tidak meledak di kakinya. Namun, justru meledak ketika dia menyentuhnya," ucap Royer.

Polisi Paris menyebutkan, pria tersebut kehilangan empat jarinya.

Atas bentrokan yang terjadi, polisi menangkap 39 orang dan 21 orang di antaranya ditahan. Namun, warga Perancis tidak menunjukkan sikap menyerah untuk memprotes pemerintahan Macron.

"Kita tidak boleh menyerah," kata seorang pensiuanan dari Aubervilliers, Serge Mairesse.

"Kita harus menang untuk lebih banyak keadilan sosial dan fiskal di negara ini," imbuhnya.

Baca juga: Pascaaksi Unjuk Rasa Rompi Kuning, Perancis Segera Naikkan Gaji Polisi

Unjuk rasa di Lyon, seorang teknisi komputer bernama Bernard menyatakan sketips tentang inisiatif "debat hebat" yang dirancang untuk mengatasi keluhan masyarakat.

"Semuanya bagus, debat hebat, tapi kami ingin sesuatu yang konkret seperti lebih sedikit pajak, peningkatan daya beli," ucapnya.

Pegunjuk rasa lainnya menggelar aksi protes di Marseille, Montpellier, Bordeaux, Toulouse, dan Saint Etienne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com