Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Pembunuhan Brutal Jamal Khashoggi Dilakukan oleh Saudi

Kompas.com - 08/02/2019, 06:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Pejabat PBB yang bertugas memimpin penyelidikan internasional terkait kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi memaparkan temuannya.

Agnes Callamard, Pelapor PBB untuk Eksekusi Ekstrayudisial, Arbitrase, dan Ringkasan, melakukan investigasi di Turki pada pekan lalu.

Mereka mengunjungi sejumlah tempat yang dianggap berhubungan dengan kematian kolumnis media Amerika Serikat (AS) The Washington Post itu.

Baca juga: Penyelidik PBB Bakal Diberi Akses Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Tempat-tempat tersebut antara lain kantor Konsulat Saudi di Istanbul, tempat yang menjadi lokasi terjadinya pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober 2018.

Berdasarkan pernyataan Callamard yang dirilis PBB, dia telah mengumpulkan berbagai bukti selama menjalankan misinya di Turki.

"Bukti awal menunjukkan Khashoggi adalah korban pembunuhan brutal dan terencana dari pejabat Saudi," ucap Callamard dilansir AFP pada Kamis (7/2/2019).

Laporan lengkap Callamard dijadwalkan bakal dipaparkan di hadapan Dewan HAM PBB di Jenewa Juni mendatang. Namun, publikasinya bisa terjadi pada Mei.

Dalam laporan tersebut, Callamard bakal memberikan sejumlah rekomendasi yang sifatnya tidak mengikat. Dia mengatakan mendapat izin Turki guna menggelar investigasi.

Bertemu dengan kepala jaksa penuntut maupun kepala intelijen Turki, Callamard berujar dia sudah mendapat akses ke "informasi krusial" pembunuhan.

Hal tersebut antara lain akses menuju bukti rekaman pembunuhan yang diperoleh penyelidik Turki yang dideskripsikan "sangat, sangat mengerikan".

Meski begitu, Callamard mengakui timnya tidak mempunyai kesempatan untuk membuktikan rekaman pembunuhan tersebut asli.

Callamard melanjutkan, dia mempunyai perhatian besar terhadap peradilan yang dilakukan Pemerintah Saudi kepada terduga pelaku pembunuhan.

Pada Desember 2018, Riyadh menuntut 11 orang sebagai pelaku yang mengeksekusi pembunuhan tersebut, dengan lima di antaranya dituntut hukuman mati.

Callamard mengatakan ingin mengunjungi Saudi sebelum mempresentasikan laporan akhir. "Saya khawatir mereka tidak mendapat hukum yang adil," terangnya dikutip Sky News.

Baca juga: Tim PBB Laporkan Hasil Investigasi Pembunuhan Khashoggi Akhir Mei

Khashoggi dibunuh tim beranggotakan 15 orang di konsulat Istanbul tatkala mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Berdasarkan rekaman pembunuhan yang dikumpulkan, Khashoggi tewas setelah dicekik oleh tim itu, dan jenazahnya kemudian dimutilasi.

Kasus tersebut menjadi sorotan negara Barat dengan Senat maupun intelijen AS menduga Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) berada di balik pembunuhan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Washington tetap diam karena adanya kekejaman dalam tewasnya jurnalis 59 tahun tersebut.

"Kasus pembunuhan Khashoggi bukanlah kasus biasa," tegas Erdogan dalam wawancara dengan kanal televisi pemerintah TRT.

Baca juga: Pejabat PBB Kunjungi Turki untuk Selidiki Kasus Kematian Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com