Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kapal Induk China Disebut Bakal Bertenaga Nuklir demi Imbangi AS

Kompas.com - 07/02/2019, 14:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Setidaknya empat dari enam satuan tempur kapal induk China yang direncanakan telah beroperasi pada 2035 disebut bakal menggunakan tenaga nuklir.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya raksasa Asia itu dalam mengimbangi kekuatan angkatan laut AS. Demikian menurut para pakar militer di China.

Para pakar mengatakan, setelah mencoba untuk menyusul ketertinggalan dengan AS dalam teknologi kapal induknya selama beberapa dekade, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China kini telah semakin dekat untuk menyamai negara adikuasa itu.

Meski demikian, Beijing masih akan tetap tertinggal dalam hal pengalaman di pertempuran nyata dengan AS, yang telah banyak terlibat dalam peperangan.

Baca juga: China Butuh Setidaknya Tiga Kapal Induk untuk Lindungi Garis Pantainya

Selain bertenaga nuklir, semua kapal induk baru China juga diharapkan akan dilengkapi dengan sistem pelontar elektromagnetik seperti yang digunakan oleh AS.

Sistem pelontar pesawat elektromagnetik milik AS, yang biasa disebut EMALS, mampu meluncurkan pesawat lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan sistem diesel yang sudah mulai ketinggalan zaman.

Saat ini China baru memiliki satu kapal induk yang telah beroperasi, yakni Liaoning, yang mulai bertugas pada 2012. Satu kapal induk lainnya, Tipe 001A, yang sepenuhnya dibuat di China, kini masih dalam tahap uji pelayaran.

"Kapal induk bertenaga nuklir China dengan sistem peluncuran mirip EMALS, diperkirakan akan mulai beroperasi dengan Angkatan Laut PLA pada 2035."

"Jumlah total kapal induk tersebut setidaknya enam unit, meski diyakini hanya empat yang akan ditugaskan di garis depan," ungkap Wang Yunfei, pakar angkatan laut, yang juga mantan pejabat di kapal perusak Angkatan Laut PLA.

"Negara ini harus terus berkembang hingga sampai pada level yang sama dengan AS," tambahnya, seperti dilansir SCMP.

Beijing bermaksud memperluas unit tempur kapal induknya demi memenuhi ambisi angkatan laut globalnya, serta mempertahankan kepentingan luar negeri yang terus bertumbuh.

Proses konstruksi kapal induk Tipe 002, yang bertenaga diesel konvensional dan yang pertama dilengkapi sistem peluncur elektromagnetik, telah dimulai tahun lalu.

Baca juga: 2020, China akan Miliki Rudal Hipersonik yang Mampu Tenggelamkan Kapal Induk AS

Wang melihat Beijing tidak akan memangkas anggaran untuk pembangunan kapal induknya meski terjadi perlambatan perekonomian karena perang dagang dengan AS.

"Anggaran untuk modernisasi militer China tidak akan dipotong, bahkan jika (Beijing) memutuskan menyatukan kembali Taiwan (dengan kekuatan)."

"Dalam skenario perang, (Beijing) dapat memangkas pendanaan untuk infrastruktur, namun akan tetap meningkatkan pengeluaran untuk militer," ujar Wang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com