Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jepang Cegah Seorang Jurnalis yang Ingin Liputan ke Yaman

Kompas.com - 07/02/2019, 08:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang jurnalis lepas veteran mengaku bahwa pemerintah Jepang telah memintanya menyerahkan paspor miliknya saat dia hendak terbang ke Yaman.

Kosuke Tsuneoka (49) mengatakan, petugas imigrasi menghentikannya di Bandara Haneda, Tokyo, pada 2 Februari lalu, dan diminta menyerahkan paspornya.

Saat itu, Tsuneoka berencana untuk meliput upaya bantuan oleh organisasi internasional dan melihat kondisi di Yaman, yang disebut PBB telah terjadi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

"Tindakan ini tidak bisa ditoleransi dalam demokrasi," ujarnya kepada AFP, Rabu (6/2/2019).

"Saya merencanakan misi ke Yaman, tapi sekarang terganggu. Ini tidak hanya merugikan saya, tetapi lebih kepada seluruh masyarakat Jepang, karena akan kehilangan informasi," lanjutnya.

Baca juga: Dalam Pesan Natal, Paus Fransiskus Serukan Damai di Yaman dan Suriah

Isu pencegahan keberangkatan secara paksa ini muncul di tengah perdebatan di Jepang tentang perlunya jurnalis dicegah menuju zona perang, setelah seorang wartawan Jepang ditangkap dan dibebaskan dari Suriah, tahun lalu.

Sebelumnya pada Selasa (5/2/2019), Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono telah mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan perintah terhadap seorang pria warga Jepang di Bandara Haneda.

Saat ditanya apakah tindakan pemerintah itu melanggar hak Tsuneoka, Kono mengatakan bahwa jurnalis itu berhak mendapat bantuan hukum.

"Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya yang setinggi-tingginya kepada para jurnalis yang melaporkan dari lokasi-lokasi berbahaya," kata Kono, menolak mengungkapkan rincian lainnya.

Sebelumnya, Tsuneoka disebut telah berusaha mengunjungi negara yang dilanda peperangan itu pada bulan Januari, namun dia dihentikan di Oman dan dideportasi.

Pemerintah Jepang menggunakan isu deportasi itu sebagai alasan untuk mencegahnya terbang ke Yaman.

Tsuneoka sebelumnya juga sempat diculik dan ditahan selama lima bulan saat meliput situasi di Afghanistan pada 2010.

Dia mengatakan saat ini telah mengajukan paspor baru, namun petugas tidak bisa memastikan apakah dia akan mendapatkannya atau apakah ada kondisi khusus yang akan dilampirkan.

Baca juga: Korea Selatan Kabulkan Status Pengungsi kepada Dua Jurnalis Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com