NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pemuda asal negara bagian Bihar, India menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh ayahnya yang sudah renta.
Alasannya amat sederhana, pemuda itu kesal karena kerap dimarahi ayahnya karena dianggap tidak serius saat belajar.
Peristiwa itu muncul ke permukaan ketika kepolisian pada akhir pekan lalu menahan seorang anggota geng dalam kasus pembunuhan seorang pengacara.
Baca juga: Tujuh Pembunuh Bayaran Bunuh 4 Polisi dalam Penyergapan di Gunung
Dalam pemeriksaan, anggota geng itu mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan pengacra dan juga seorang pensiunan dokter bedah.
Anggota geng itu mengatakan, untuk pembunuhan yang terakhir dia dipekerjakan oleh putra kandung korban.
Berdasarkan informasi dari sang tersangka pembunuh, polisi kemudian menangkap pemuda bernama Nikhil Kumar, warga kota Muzaffarpur.
"Pemuda ini mengatakan, ayahnya selalu memintanya untuk fokus dalam belajar dan dia memutuskan untuk membunuhnya," ujar perwira polisi Niraj Kumar, Selasa (5/2/2019).
Niraj mengatakan, pemuda itu memberikan uang muka kepada sang pembunuh sebesar 15.000 rupee atau sekitar Rp 2,9 juta..
Pemuda itu bahkan menjemput dan mengantar sang pembunuh ke tempat ayahnya, yang saat itu sedang berjalan-jalan di wilayah Kumhrar, Patna.
Baca juga: Paus Fransiskus: Aborsi Sama dengan Menyewa Pembunuh Bayaran
Menurut polisi pembunuhan itu dilakukan di tepi jalan tak jauh dari sebuah kedai teh.
Sang korban, Dr Chandrashekhar Prasad, pensiun beberapa pekan sebelum dia dibunuh pada November 2018.