Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ingin Dilahirkan, Seorang Pria Berniat Menggugat Orangtuanya

Kompas.com - 05/02/2019, 13:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria di New Delhi, India, berniat untuk megajukan gugatan hukum yang tidak biasa kepada orangtuanya.

Diwartakan Oddity Central pekan lalu, pria bernama Raphael Samuel itu berniat menuntut sang orangtua karena sudah melahirkannya ke dunia tanpa izinnya.

Samuel merupakan seorang anti-natalitas, orang yang meyakini bahwa melahirkan bayi tanpa meminta izin si calon bayi secara moral adalah perbuatan salah.

Baca juga: Bayi yang Dibuang R Dilahirkan di Kamar Mandi Majikannya

Dia menyatakan tidak menentang anak-anak atau kehidupan itu sendiri. Dia hanya meyakini seseorang harusnya tidak dilahirkan tanpa izin yang bersangkutan.

Karena jika lahir, dia bakal mengalami kesulitan hidup. Karena merasa menjadi "korban", Samuel berniat melaporkan orangtuanya ke pengadilan.

Kepada harian setempat The Paper, Samuel menyatakan kepada anak-anak India bahwa mereka tidak berutang apapun kepada orangtua mereka.

Dia mengaku hubungan dengan orangtuanya berlangsung harmonis, dan dia sendiri mengklaim memiliki hidup yang menyenangkan.

"Namun, saya tidak mengerti mengapa saya harus menjalani pergolakan saat sekolah atau berkarir, sementara di sisi lain mereka tidak bertanya mengapa saya harus ada," kata dia.

Pria 27 tahun itu mengelola sebuah laman Facebook berisi pesan seperti "Apakah bukan merupakan pemaksaan jika anak lahir dan memaksa mereka menjalani karir, perbudakan, atau penculikan?".

Atau pesan seperti "orangtua Anda mempunyai Anda alih-alih anjing atau mainan. Anda adalah sumber hiburan mereka".

Dia menegaskan adalah hak setiap orang di India mereka punya pilihan untuk tak punya anak. Selain itu, dia menyerukan setiap anak untuk bertanya mengapa mereka dilahirkan.

Oddity Central melaporkan meski masih sedikit, pergerakan anti-natalitas berencana membentuk organisasi nasional untuk menyebarkan ajakan hidup tanpa anak.

Argumentasi yang mereka berikan mulai dari alasan etika, sumber daya Bumi yang makin menipis, hingga ancaman sosial yang bakal dihadapi si calon bayi.

Pratima Naik, salah satu pemimpin pergerakan berkata, kelompoknya berkumpul secara sukarela dan menyuarakan ekspresi mereka tanpa kekerasan.

"Kami hanya berusaha memberi pemahaman kepada orang-orang mengapa mempunyai anak di saat ini bukanlah pilihan tepat," tutur Naik.

Baca juga: Berkaca Kasus Thailand, Manusia Tidak Dilahirkan untuk Selusur Goa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com