Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Sekali dalam Seabad di Australia, Buaya Keluar ke Jalanan

Kompas.com - 04/02/2019, 11:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOWNSVILLE, KOMPAS.com - Banjir yang melanda wilayah Australia bagian utara selama beberapa hari terakhir tidak hanya menyebabkan jalanan berubah menjadi sungai, namun juga membawa buaya keluar ke jalan.

Banjir yang disebut paling buruk dan terjadi sekali dalam seabad itu telah menggenangi jalan-jalan, rumah penduduk, sekolah, hingga bandara di kota Townsville, negara bagian Queensland.

Ratusan warga pun dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Beberapa warga bahkan masih terjebak di rumah yang mulai terendam air.

Militer Australia telah mengirim pasukannya untuk membantu warga yang terdampak banjir. Mereka mengisi karung pasir, mengerahkan kendaraan amfibi, serta mengevakuasi penduduk yang terjebak di atap rumah mereka.

Baca juga: Banjir Sekali dalam Seabad Ubah Jalanan di Australia bak Sungai

Wilayah Australia bagian utara yang beriklim tropis memang selalu mendapat curah hujan lebat selama musim hujan, namun hujan yang turun akhir-akhir ini disebut telah melebihi normal.

Akibat curah hujan tinggi yang terus turun, debit air yang semakin meninggi memaksa pihak berwenang untuk membuka pintu air, pada Minggu (3/2/2019) malam.

Air yang mengalir dengan kecepatan tinggi mulai merendam kota Townsville hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Aliran air tidak hanya menyebabkab banjir bandang, longsor, dan pemadaman listrik, namun juga membawa predator reptil yang dilaporkan warga terlihat di jalan-jalan perumahan.

Media lokal, The Townsville Bulletin mengatakan telah menerima sejumlah laporan dari warga yang mengaku melihat penampakan buaya air asin di daerah yang dilanda banjir.

Sementara lebih dari 1.100 panggilan darurat diterima dari warga yang memerlukan bantuan, demikian disampaikan menteri negara bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk.

Sekitar 400 penduduk Townsville telah diungsikan ke barak militer Lavarak, sementara petugas Palang Merah telah turun untuk membantu proses pemulihan dan menjawab permintaan bantuan.

"Perahu kecil telah digunakan sepanjang malam untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir," kata komandan lokal, Brigadir Scott Winter.

Baca juga: Mencari Air, Banyak Ular di Australia Tersangkut di Kaleng Minuman

Ahli Meteorologi, Adam Blazak mengatakan kepada AFP, hujan deras diperkirakan akan terus berlanjut hingga Kamis (7/2/2019), sementara banjir akan membutuhkan waktu untuk surut, bahkan setelah hujan mereda.

Warga juga diminta bersiap menghadapi terjangan angin kencang dan tornado selama beberapa hari ke depan.

"Cuaca yang lebih buruk dapat memicu terjadinya tornado dan angin kencang yang merusak dalam beberapa hari ke depan," kata Manajer Badan Meteorologi Negara Bagian Queensland, Bruce Gunn kepada wartawan, Minggu (3/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com