Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Polar Vortex di AS, dari Gempa Salju hingga Garpu Mengambang

Kompas.com - 01/02/2019, 13:38 WIB
Ervan Hardoko

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Fenomena cuaca kutub atau polar vortex yang melanda sebagian wilayah Amerika Serikat menyebabkan beragam hal unik, mulai dari "gempa es", pembakaran rel kereta api, air panas membeku, hingga garpu mengambang.

Gempa es

Cryoseisms, juga disebut "gempa es", dilaporkan terjadi di Negara Bagian Ohio dan Pennsylvania. Warga di dua kawasan itu mendengar suara letupan dari dalam tanah.

"Gempa" itu terjadi ketika embun dari salju serta hujan menyusup ke dalam tanah. Kemudian, perubahan suhu yang tiba-tiba menyebabkan lapisan es mengembang dan menimbulkan suara letupan.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Polar Vortex, Kenapa Hanya Sebagian Amerika yang Beku?

"Bunyinya seperti perabot besar tiba-tiba jatuh," kata Michelle Tebbetts, warga Dillsburg, Pennsylvania, kepada WHP-TV.

"Gempa es ini bunyinya seperti letupan atau ledakan kemudian kami merasakan sedikit guncangan di dalam rumah," timpal Steven Tebbetts.

Warga Amerika jadi 'lemah'?

Gubernur Kentucky, Matt Bevin, mengeluhkan penutupan sekolah-sekolah ketika suhu mencapai minus 14 derajat Celsius.

"Apa yang terjadi dengan warga Amerika? Kita menjadi lemah," sebut kader Partai Republik itu.

"Saya sedikit bercanda. Namun, saya cukup khawatir bahwa dalam hal ini kita mengirimkan pesan kepada anak-anak muda bahwa jika hidup sulit kamu bisa memeluk diri seperti janin di dalam kandungan, ke tempat yang lebih hangat, dan menunggu sampai situasinya tidak lagi sulit. Tapi kenyataan hidup tidak seperti itu," tambahnya.

Menanggapi perkataan Bevin tersebut, Asosiasi Pendidikan Kentucky merilis pernyataan melalui Twitter.

Baca juga: Polar Vortex, Menyerang Amerika, Menguntungkan Indonesia

"Kami selalu mendukung keputusan yang dibuat untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak Kentucky. Selalu."

Pakar meteorologi dari saluran berita NBC, Al Roker, mengecam Bevin sebagai "gubernur pandir". Sejumlah kalangan turut angkat bicara di media sosial, menantang Bevin menghabiskan lebih dari 15 menit di luar ruangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com