BINZHOU, KOMPAS.com — Seorang tentara di China menelan kekecewaan saat pulang ke rumah usai menyelesaikan penempatan tugas militer selama 10 bulan.
Pasalnya, sang putra tidak mengenalinya dan justru menangis ketika bertemu dengan ayahnya.
Diwartakan Daily Mail, Kamis (31/1/2019), momen haru itu terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria yang diidentifikasi bernama Kang ini kembali ke rumah untuk liburan Imlek.
Baca juga: Provinsi di China Larang Influencer Wanita Pakai Baju Seksi
Namun, saat berencana memberi kejutan besar kepada putranya, dia malah tak lagi dikenal.
Bocah laki-laki usia empat tahun itu mulai menangis dan berlari menjauh usai melihat pria tersebut mendekatinya di luar rumah keluarga itu di Binzhou, provinsi Shandong.
"Kau bohong, kau bohong, dia bukan ayahku," katanya kepada sang ibu, seperti yang terekam dalam video tersebut.
"Ini ayahmu. Lihat, ini ayahmu," ucap ibunya.
Bahkan, video lain menunjukkan bocah tersebut berjalan melewati ayahnya tanpa sepatah kata pun.
"Kami sebenarnya ingin merekam saat putra dan suami saya bertemu kembali," kata istri Kang, seperti diwartakan Beijing News.
"Kami tidak pernah menyangka, dia tidak mengenal ayahnya sendiri," imbuhnya.
A PLA soldier took time off to see his son but his son didn't recognize him because they hadn't seen each other for 10 months. Watch the video to find out what happens: pic.twitter.com/mJutMzt7Ud
— People's Daily, China (@PDChina) 31 Januari 2019
Meski terus berhubungan dengan sang ayah melalui FaceTime dan melihat foto-fotonya, bocah itu tetap tak bisa mengenal ayahnya yang berdiri di depannya.
"Mungkin dia terlihat berbeda jika dilihat langsung," ucap istri Kang.
Akhirnya, sang ibu berinisiatif untuk melakukan FaceTime dengan suaminya untuk membuktikan pria itu bukanlah orang asing.
Baca juga: Jelang Liburan Imlek, Sekolah di China Minta Murid Jaga Berat Badan
"Dia akhirnya mengenalinya dan memberikan pelukan kepada ayahnya. Kami semua menangis," tuturnya.
Para ahli menyatakan, orangtua yang harus menjalani dinas militer dapat mengganggu perkembangan anak, terutama saat masih usia dini.
Beberapa studi dalam publikasi Angkatan Darat AS menunjukkan, sekitar 30 persen anak-anak akan mengalami kesulitan usai orangtuanya menjalankan tugas militer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.