Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Selidiki Aksi Spionase Ekonomi oleh China yang Terus Meningkat

Kompas.com - 30/01/2019, 07:48 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) sedang menyelidiki aksi spionase ekonomi oleh China di hampir semua kantornya di negara itu.

Demikian pernyataan Direktur FBI Christopher Wray kepada Kongres AS, Selasa (29/1/2019).

"China merupakan ancaman kontra-intelijen paling signifikan yang kami hadapi," katanya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Intelijen di Senat.

Baca juga: Shutdown AS Berjalan Satu Bulan, FBI Keluhkan Tak Mampu Bayar Informan

"Kami menginvestigasi spionase ekonomi, misalnya. Itu hanya satu bagian di hampir setiap 56 kantor lapangan kami," imbuhnya.

Melansir dari AFP, Wray meyakini jumlah aksi spionase kemungkinan meningkat dua kali lipat dalam 3-4 tahun terakhir.

Pernyataan Wray dilontarkan selang sehari setelah Kementerian Kehakiman mendakwa perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei, atas upaya mencuri rahasia dagang dari T-Mobile USA.

Huawei menawarkan bonus kepada karyawan berdasarkan nilai informasi yang mereka curi dari perusahaan lain di seluruh dunia.

Dalam persidangan itu, kepala intelijen AS tersebut mengatakan China merupakan ancaman paling kuat secara politik, militer, dan ekonomi bagi AS.

Laporan tahunan Worldwide Threat Assessment yang baru dirilis bahkan menuduh China akan menargetkan sektor teknologi AS yang penting bagi spionase dan pencurian data.

"Kami juga prihatin tentang potensi intelijen Cina dan layanan keamanan untuk menggunakan perusahaan teknologi informasi China sebagai platform spionase rutin dan sistemik terhadap AS dan sekutu," katanya.

Baca juga: Trump Sebut Penyelidikan FBI Terhadap Dirinya Tanpa Bukti dan Alasan

Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS Robert Ashley menuturkan, kepemimpinan Beijing dan Partai Komunis China telah mempersulit pengusaha negara itu untuk menjadi pengusaha murni dan menghindari kecurigaan.

"Huawei perlu membuat keputusan tentang arah yang ingin mereka ambil terkait dengan bagaimana mereka mendukung pemerintah China atau sebagai bisnis independen," tuturnya.

"Tantangannya adalah keputusan tersebut tidak terletak pada Huawei. Itu terletak pada partai, dan itu ada pada Xi Jinping," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com