Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Dicoret Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Renang Difabel, Ini Tanggapan Mahathir

Kompas.com - 29/01/2019, 11:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menanggapi pencoretan negaranya sebagai tuan rumah kejuaraan renang difabel.

Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengumumkan pencoretan setelah Malaysia menolak atlet Israel berlaga dalam Kejuaraan Dunia Para Renang.

Baca juga: Tolak Atlet Israel, Malaysia Dicoret Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Renang Difabel

Turnamen tersebut rencananya bakal dihelat di Kuching pada 29 Juli hingga 4 Agustus, dan menjadi kualifikasi Paralimpiade 2020 di Tokyo.

Dilansir AFP Selasa (29/1/2019), Mahathir menuliskan catatan berisi berbagai contoh perlakuan yang dianggap tidak adil dari Israel kepada Palestina.

"Israel adalah negara penjahat dan layak untuk dikecam," kata PM berjuluk Dr M itu dalam tulisannya Senin malam (28/1/2019).

PM 93 tahun itu menegaskan, Malaysia mempunyai hak untuk melarang setiap orang yang mempunyai paspor Israel untuk masuk.

"Karena itu, jika dunia mengecam keputusan kami, maka kami juga berhak untuk menyebut mereka sebagai munafik," ujar Mahathir.

Setidaknya 245 orang Palestina terbunuh ketika bentrok dengan otoritas keamanan Israel sejak Maret 2018. Kebanyakan mereka tewas ketika berunjuk rasa.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas sebagai pihak yang mengatur protes itu, dan berkilah aksi pasukannya demi mempertahankan perbatasan.

Sementara itu, perenang Polandia Bart Kizierowski yang tampil dalam empat Olimpiade menarik diri sebagai pelatih Malaysia.

Pengunduran diri itu sebagai bentuk protes karena Kuala Lumpur melarang atlet Israel untuk berlaga dalam kejuaraan renang.

"Tidak ada tempat bagi hal itu (politik) di olahraga," kata Kizierowski dalam unggahan di Facebook. The Star memberitakan, Malaysia langsung mengumumkan pengganti.

Lebih lanjut, Presiden IPC Andrew Parsons berkata negara yang berminat menjadi tuan rumah harus mengajukan diri paling lambat pada 11 Februari mendatang.

Parsons mengatakan kepada BBC bahwa IPC tengah bekerja dengan sejumlah calon tuan rumah dan yakin kejuaraan akan berlangsung sesuai jadwal.

Baca juga: Bela Keputusan Melarang Atlet Israel, PM Malaysia Sebut Nama Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com