Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Belgia Tewas Usai Makan Pasta yang Dimasak 5 Hari Sebelumnya

Kompas.com - 28/01/2019, 12:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BRUSSEL, KOMPAS.com - Praktisi kesehatan menyoroti laporan US Journal of Clinical Microbiology tentang kematian seorang mahasiswa usia 20 tahun di Belgia akibat makan sisa pasta yang ditinggalkan di dapur selama lima hari.

Diwartakan news.com.au, Senin (28/1/2019), pria yang tinggal di Brussels itu sakit setelah makan spageti sisa dengan saus tomat yang dimasak lima hari sebelumnya.

Pasta tersebut disimpan pada suhu ruangan. Setelah merasa sakit, dia menuju kamarnya untuk tidur, berharap dapat sembuh keesokan harinya.

Baca juga: Italia, China, Arab, dari Mana Sebetulnya Pasta Berasal?

Namun yang terjadi justru sebaliknya, mahasiswa yang diidentifikasi sebagai AJ ini ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya pada pagi hari.

Orangtua AS membangunkan AJ karena khawatir dia tak kunjung bangun untuk kuliah.

Namun, mereka tidak menyangka harus menemukan putranya itu dalam keadaan tak bernyawa sekitar 11 jam usai dia memutuskan untuk tidur.

Hasil autopsi menyebutkan, dia mati mendadak akibat keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri bernama bacillus cereus.

Sebagai informasi, bakteri pembentuk spora itu menghasilkan racun, menyebabkan muntah, dan diare. AJ hanya mengatasi dua gejala itu dengan minum banyak air dan tidak minum obat.

Racun dari bakteri menyebabkan kegagalan liver sehingga membunuhnya ketika dia masih tidur.

Kisah mahasiswa tersebut mengejutkan praktisi kesehatan berlisensi Dr Bernard yang menyoroti kasus AJ.

Sampel pasta dan saus tomat yang tersisa dari makan malam AJ dianalisis. National Reference Laboratory for Food-borne Outbreak mengonfirmasi spageti terkontaminasi dengan bakteri bacillus cereus dalam jumlah signifikan.

Baca juga: Benarkah Marco Polo Membawa Pasta dari China?

Sementara, saus tomat tidak menunjukkan adanya bakteri itu.

"Banyak orang makan pasta atau jenis mie lain yang ditinggalkan selama sehari atau dua hari, dan berpikir itu baik-baik saja," ucap Dr Benard.

"Hati-hati dengan makanan yang ditinggalkan selama lebih dari beberapa jam. Jika makanan berbau aneh, lebih baik selalu menjaga diri daripada menyesal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com