Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Dikejutkan Temuan Tulang Manusia pada Kaus Kaki Baru

Kompas.com - 25/01/2019, 21:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ESSEX, KOMPAS.com - Kepolisian di Inggris tengah menyelidiki penemuan tulang manusia di sepasang kaus kaki yang baru dibeli di sebuah toko Primark, Essex.

Diwartakan The Independent, Jumat (25/1/2019), kaus kaki itu dibeli dari toko pada 10 Desember 2018.

Namun, keberadaan tulang itu baru diketahui setelah Natal, pada 2 Januari lalu saat seorang pelanggan melaporkannya ke Polisi Essex.

Baca juga: Mencium Bau Kaus Kaki Tiap Hari, Pria di China Kena Infeksi Paru-paru

Sejauh ini, otoritas berwenang belum mengetahui identitas dari tulang manusia tersebut.

"Penyelidik masih melanjutkan investigasi terkait penemuan benda yang diyakini sebagai tulang manusia," kata juru bicara kepolisian.

"Tulang tidak menunjukkan akibat dari trauma dan tidak ada kulit atau partikel lain yang berada di sekelilingnya," lanjutnya.

"Kami bekerja sama dengan toko dan berbicara dengan pemasoknya untuk informasi lebih lanjut tentang kejadian ini," imbuhnya.

Sementara itu, manajemen Primark menyatakan, sangat mungkin tulang ditempatkan di kaus kaki oleh seseorang. Perusahaan akhirnya meminta maaf kepada pelanggan.

"Primark menangani masalah ini dengan sangat serius dan melakukan penyelidikan di pabrik pemasok kaus kaki," ucap juru bicara perusahaan, seperti dikutip dari Sky News.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan ada insiden telah terjadi di pabrik, jadi sangat mungkin objek ini ditempatkan di kaus kaki oleh individu untuk alasan yang tidak diketahui," tambahnya.

Laporan CNN menunjukan, peristiwa penemuan mengerikan seperti ini di toko Primark pernah terjadi pada 2014 di Irlandia Utara.

Saat itu, sebuah catatan pada selembar kertas kuning dan membungkus kartu identitas penjara ditemukan di celana.

Baca juga: Ilmuwan Latih Anjing untuk Deteksi Malaria Hanya dari Bau Kaus Kaki

Tulisan tersebut berisi pesan dari seorang narapidana di China yang membuat pakaian untuk ekspor dalam kondisi kerja paksa.

"Kami bekerja 15 jam setiap hari dan makan makanan yang bahkan tidak akan diberikan kepada babi dan anjing. Kami bekerja seperti lembu," bunyi tulisan itu.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada saat itu, Primark membantah pakaian yang dibuat merupakan hasil dari kerja paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com