CANBERRA, KOMPAS.com - Tahun lalu, dunia dihebohkan dengan penyelamatan remaja Thailand dan pelatih sepak bola mereka, yang terperangkap di dalam goa Tham Luang.
Sejumlah ahli, penyelam, dan dokter berpengalaman dari berbagai negara terjun dalam upaya pencarian mereka.
Upaya menyelamatkan 12 remaja dan pelatih mereka juga sekaligus menyoroti perjuangan tim penyelam, seperti dua dokter asal Australia.
Baca juga: Tangan Remaja Thailand Diikat Saat Diselamatkan dari Goa
Melansir dari 9 News, Jumat (25/1/2019),
Harris adalah ahli anestesi, sementara Challen merupakan pensiunan ahli bedah hewan.
"Keduanya tetap rendah hati terhadap peran mereka selama misi penyelamatan," demikian pernyataan National Australia Day Council, dikutip dari BBC.
"Tapi mereka dirangku dengan bangga oleh warga Australia sebagai pahlawan yang perjuangannya patut dipuji," imbuhnya.
Keduanya begitu berani menghadapi kondisi ruang tertutup dan sempit yang berbahaya untuk membawa tim sepak bola remaja itu ke tempat aman.
Harris dan Challen merupakan penyelam terlatih sekaligus teman lama, yang sebenarnya sedang mempersiapkan liburan untuk menyelam bersama.
Namun, panggilan darurat menghubungi ponsel mereka agar membantu misi penyelamatan yang rumit itu.
Keahlian Harris sangat diperlukan, di mana dia harus berenang bolak-balik melalui lorong sempit goa yang banjir untuk memastikan kondisi fisik mereka.
Dia bahkan tetap berada di dalam goa sampai orang terakhir diselamatkan.
"Keahlian medis Harris merupakan kunci dari perencanaan untuk membawa anak-anak keluar dari goa," tulis pernyataan itu.
Baca juga: Goa Tempat Tim Remaja Thailand Terjebak Jadi Atraksi Wisata Populer
Sementara itu, Challen dibutuhkan untuk membawa para remaja dan pelatihnya sampai ke permukaan dengan aman.
Dia bekerja 10-12 jam setiap hari dalam kondisi sangat berbahaya, berenang dengan satu per satu anak-anak itu melalui goa yang begitu gelap.
"Keahlian teknisnya merupakan hal penting untuk menyelamatkan mereka. Dia memainkan peran pemimpin," lanjut pernyataan tersebut.
Seperti diketahui, 12 remaja dan pelatih yang tergabung dalam tim sepak bola Wild Boars itu terjebak selama 18 hari di goa tanpa makanan dan air pada Juli 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.