Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2019, 19:48 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemeritah Amerika Serikat tidak mengakui Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai pemerintah yang sah.

Presiden AS Donald Trump bahkan memihak kepada pemimpin oposisi Maduro, Juan Guaido, sebagai presiden sementara Venezuela.

Selain AS, Brasil, Kolombia, Chile, Peru, dan Argentina juga memihak pada Guaido. Sementara Uni Eropa menyerukan pemilu bebas untuk memulihkan demokrasi.

Baca juga: Dukungan AS bagi Oposisi Venezuela Bisa Memicu Perang Saudara

Intervensi "Negeri Paman Sam" dan sejumlah negara Amerika Selatan terhadap perpolitikan di Venezuela memancing kecaman dari China.

Seperti diketahui, China merupakan kreditur utama bagi Venezuela. Maduro bahkan berkunjung ke negara itu pada September lalu.

Di sana, dia menyepakati perjanjian di bidang energi dan pertambangan emas, sekaligus mencari dukungan dari Beijing untuk membantu negaranya yang dilanda krisis.

"China secara konsisten menyerukan prinsip tidak mencampuri politik internal negara lain," ucap jutu bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, seperti diwartakan AFP, Kamis (24/1/2019).

"China menentang campur tangan dalam negeri Venezuela oleh pihak eksternal," imbuhnya.

Hua menyatakan, pemerintah China meminta semua pihak tetap rasional dan tenang untuk mencari resolusi politik untuk masalah Venezuela melalui pembicaraan damai.

"Kami mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah Venezuela untuk mempertahankan kedaulatan, kemerdekaan, dan stabilitas negara itu," ucapnya.

Setelah Trump mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara negara itu, Maduro memutus hubungan diplomatik dengan AS.

Baca juga: AS: Kami Tak Mengakui Rezim Maduro sebagai Pemerintah Sah Venezuela

Dia juga memerintahkan diplomat AS untuk keluar dari Venezuela dalam waktu 72 jam. Sebagai informasi, Maduro terpilih kembali menjadi presiden Venezuela dalam pemilu Mei 2018.

Namun, pemilu tersebut diboikot oleh mayoritas oposisi dan dianggap penuh kecurangan oleh AS, Uni Eropa, dan Organisasi Negara Amerika (OAS).

Maduro baru dilantik melanjutkan jabatannya sebagai presiden pada 10 Januari 2019.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com