Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFP: Terorisme Subur Tanpa Ketahanan Pangan dan Pendidikan yang Baik

Kompas.com - 24/01/2019, 14:04 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Regional Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah dan Eropa Timur World Food Programme (WFP) Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Muhannad Hadi menilai krisis pangan dan buruknya pendidikan dapat menyuburkan terorisme.

Ia menyampaikan hal ini ketika ditanya soal kekhawatiran Indonesia terjerumus dalam konflik bersenjaya seperti di Timur Tengah.

"Ketika keadaannya masyarakat kekurangan pangan, tidak ada pendidikan yang bagus, itu membuat lahan subur bagi terorisme. Semua tentang terorisme itu sangat salah," kata Hadi, Selasa (23/1/2019).

Baca juga: WFP: Konflik Timur Tengah Lebih Parah dari Bencana Tsunami

Sebaliknya, menurut Hadi, terorisme hanya bisa dilawan dengan ketahanan pangan dan pendidikan yang bagus.

Dua kebutuhan inilah yang dipenuhi WFP untuk menyelamatkan rakyat Timur Tengah dari terorisme yang mereka hadapi.

"Yang bisa saya ceritakan dari 27 tahun pengalaman saya di WFP, kita tidak akan mencapai keamanan kecuali pangan kita aman. Ketika ketahanan pangan baik, masyarakat juga lebih baik," ujar Hadi.

Hadi mengatakan kondisi terparah saat ini terjadi di Yaman dan Suriah. Saat ini, setiap harinya WFP memberi bantuan pangan bagi 12 juta rakyat Yaman.

Bantuan yang disalurkan tiap bulannya mencapai 150 juta juta dollar AS. Untuk periode 2018-2019, WFP membutuhkan sekitar 4,4 miliar dollar AS untuk bantuan pangan bagi rakyat Timur Tengah.

"12 juta penduduk Yaman harus kita beri makan setiap hari, itu lebih dari populasi Jakarta, bayangkan kami (WFP) bertanggung jawab terhadap kebutuhan pangan satu kota Jakarta. Belum lagi negara lainnya yang juya berkonflik," kata Hadi.

Seperti diketahui, kelompok pemberontak Houthi menguasai ibu kota Yaman, Sana'a pada akhir 2014 setelah mereka juga menguasai Hodeida dan pelabuhannya.

Keadaan makin parah setahun kemudian ketika Arab Saudi dan sekutu-sekutunya ikut campur dalam perang untuk mendukung Presiden Yaman Abedrabbo Mansor Hadi melawan Houthi.

Baca juga: WFP: Bantuan Pangan untuk Rakyat Yaman Dicuri Kelompok Pemberontak

Sementara di Suriah, perang saudara berkecamuk sejak 2011 dengan serangan dari kelompok oposisi yang ingin menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad.

Kondisi diperparah dengan kemunculan teroris ISIS dan intervensi militer dari negara-negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com