Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFP: Bantuan Pangan untuk Rakyat Yaman Dicuri Kelompok Pemberontak

Kompas.com - 23/01/2019, 13:29 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan pangan komunitas internasional untuk korban perang di Yaman seringkali malah jatuh ke tangan pemberontak.

Hal ini dibenarkan Direktur Regional Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah dan Eropa Timur World Food Programme (WFP) Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Muhannad Hadi di Jakarta, Indonesia.

"WFP mengetahui ini dari sistem checks and balances kami, kami menyadari hal ini dari selisih jumlah bantuan yang dikirim dan diterima," kata Hadi kepada Kompas.com, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Koalisi Pimpinan Saudi Gelar Serangan Udara ke Ibu Kota Yaman

Menurut Hadi, pencurian ini terjadi di ibu kota Yaman, Sana'a, yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi.

WFP melaporkan bukti-bukti bantuan pangan diambil truk-truk pemberontak untuk dijual kembali di pasar dengan harga tinggi. Selain itu, data penerima bantuan juga dimanipulasi pihak pemberontak.

"Ini terjadi di beberapa titik di Sana'a, tapi kami memastikan sudah mengambil langkah untuk menyelesaikan ini," kata Hadi.

Hadi mengatakan pencurian ini sangat mungkin terjadi di wilayah yang terdampak perang saudara seperti Yaman. WFP, lanjut Nadi, sudah menghubungi otoritas keamanan Yaman untuk menghentikan aksi ini.

Baca juga: Beberapa Menit Usai Gencatan Senjata, Perang Kembali Meletus di Yaman

"WFP tidak mentoleransi segala bentuk penipuan yang ditujukan untuk bantuan kemanusiaan. Ini hal yang sangat serius bagi kami dan kami tidak akan menerimanya," ujar Hadi.

Saat ini, setiap harinya WFP memberi bantuan pangan bagi 12 juta rakyat Yaman. Bantuan yang disalurkan tiap bulannya bernilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com