Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Tolak Pengajuan Utang Zimbabwe Senilai Rp 17 Triliun

Kompas.com - 21/01/2019, 20:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

CAPETOWN, KOMPAS.com - Pemerintah Afrika Selatan menolak pengajuan utang darurat oleh Zimbabwe senilai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 17 triliun.

Laporan BBC, Senin (20/1/2019), permintaan itu ditolak pada Desember 2018.

Padahal, pemerintah Zimbabwe berharap uang tunai tersebut bakal membantu menstabilkan perekonomian dan memecahkan masalah kekurangan suplai bahan bakar.

Baca juga: Zimbabwe Segera Kembali Gunakan Mata Uang Negaranya Sendiri

"Afrika Selatan tidak punya uang untuk memenuhi bantuan semacam itu," kata juru bicara Kementerian Keuangan Afrika Selatan Jabulani Sikhakhane.

Pemerintah Zimbabwe kemudian memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, tak lama usai permintaan itu ditolak.

Kenaikan BBM membuat warga menggelar unjuk rasa yang berujung bentrok. Kelompok hak asasi manusia menyatakan, sedikitnya 12 orang tewas.

Dalam bentrokan itu, mereka mengklaim banyak orang telah dipukuli oleh pasukan keamanan.

AFP mewartakan, sebanyak 78 orang harus menjalani perawatan akibat luka tembakan pada insiden sepanjang pekan lalu.

Kantor HAM PBB mendesak pemerintah Zimbabwe untuk menghentikan tindakan keras terhadap warga yang protes.

Tentara dan polisi mengadakan konferensi pers bersama pada Sabtu malam lalu. Mereka membantah telah terjadi pelanggaran selama proses penanganan demonstrasi.

Mereka menyatakan, ada penyerang yang merampok rumah dengan mengenakan seragam resmi untuk berpura-pura sebagai petugas keamanan.

Baca juga: Ratusan Dokter Mogok Kerja, Presiden Zimbabwe Persingkat Liburannya

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa berjanji menjadi awal baru bagi negara usai Robert Mugabe digulingkan.

Namun, warga Zimbabwe hanya melihat sedikit bukti kebangkitan ekonomi yang dijanjikan dan sedikit peningkatan kebebasan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com