Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dikritik karena Bertingkah Buruk, Maskot Kota di Jepang Ini "Dipecat"

Kompas.com - 21/01/2019, 17:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

SUSAKI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Susaki, Prefektur Kochi, Jepang selatan, memutuskan untuk memberhentikan karakter maskot pariwisata kota yang bernama Chiitan.

Langkah tersebut diambil setelah pemerintah setempat menerima banyak komplain terkait "penyalahgunaan" karakter Chiitan yang memperagakan tindak kekerasan.

Pemerintah Kota Susaki awalnya menunjuk Chiitan sebagai duta pariwisata kota sekitar tahun 2018 untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke kota yang terkenal dengan kerajinan kayunya itu.

Chiitan adalah maskot yang mengambil wujud seekor berang-berang, mamalia semiakuatik yang dikenal mampu membangun bendungan sebagai tempat tinggal dari tumpukan kayu.

Baca juga: Mengenal Momo, Maskot Asian Para Games 2018

Sebagai bagian dari promosi pariwisata kota, seseorang yang mengenakan kostum Chiitan akan tampil di event-event untuk mempromosikan Kota Susaki.

Namun kini pihak pemerintah Kota Susaki sedang mempertimbangkan kembali penggunaan sosok Chiitan sebagai maskot sekaligus duta pariwisata kota.

Hal tersebut setelah mereka menerima banyak keluhan tentang sosok "Chiitan" lain yang terkenal di media sosial karena melakukan hal-hal yang cenderung pada kekerasan, meski tujuannya adalah untuk menampilkan kejenakaan maskot itu.

Video Chiitan sedang memukul-mukul balon, jatuh dari tangga, menari di tiang dansa, dan hal-hal lainnya banyak ditemukan di media sosial maupun situs berbagi video, YouTube.

Meski banyak yang menilai tingkah Chiitan itu lucu dan menggemaskan, ternyata tidak sedikit yang menganggapnya tidak pantas dan sama sekali tidak mempromosikan kota Susaki.

Salah satu video yang menjadi perhatian pejabat kota adalah saat Chiitan bermain-main dengan alat pemotong rumput. Hal itu menimbulkan kekhawatiran karena Chiitan banyak disukai anak-anak.

"Kami tidak menyukainya," kata juru bicara kota, Takashi Moritoki kepada SCMP.

"Kami mendapat lebih dari 100 keluhan karena berbagai alasan.

Orang-orang mengatakan karakter itu tidak melakukan apa pun untuk mempromosikan kota sehingga tidak seharusnya menjadi duta pariwisata."

"Mereka juga mengatakan bahwa beberapa hal yang dilakukannya di video itu berbahaya," tambah Moritoki.

Baca juga: Hotel di Jepang Ini Pecat Para Karyawan Robotnya Akibat Sering Eror

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com