Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Sekolah di China Ajak Para Murid Menari "Shuffle Dance"

Kompas.com - 20/01/2019, 20:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

LINYI, KOMPAS.com - Seorang kepala sekolah di China membuat gebrakan di sekolahnya dengan mengajak murid-muridnya untuk menggerakan tubuh dengan rutinitas berjoget tarian modern.

Diwartakan South China Morning Post, Minggu (20/1/2019), cuplikan video Kepala Sekolah Dasar Xi Guan di Linyi, provinsi Shanxi, bernama Zhang Pengfei viral di media sosial.

Pria berusia 40 tahun itu tampak berpakaian hitam dengan menggenggam mikrofon di tangannya. Dia memimpin para muridnya menari shuffle dance yang penuh semangat.

Baca juga: Tak Capai Target, Karyawan di China Dihukum Merangkak ke Jalan Raya

Videonya di Facebook bahkan telah disaksikan sebanyak 7 juta kali dalam sehari.

Bersama dengan murid-murid, guru yang lain juga terlihat ikut ambil bagian berjoget di depan. Mereka menyebut tarian itu dengan sebutan guibu, atau langkah hantu.

Tarian tersebut menggabungkan jazz modern dengan gerakan tumit, kaki, dan aksi lengan.

Kegiatan yang dilakukan Zhang bersama dengan murid-muridnya bukanlah pemandangan yang biasa ditemukan di sekolah di China.

Di sekolah lain, murid biasanya melakukan rutinitas senam harian sebagai olahraga wajib sejak 1951. Aktivitas semacam itu dapat ditelusuri kembali ke abad 19 di Jerman.

Namun dalam versi China, olahraga dipakai oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II, dengan modifikasi yang terinspirasi oleh negara bekas Uni Soviet.

Diiringi instruksi yang dimainkan melalui pengeras suara dan musik kencang, murid biasanya diarahkan untuk mengikuti gerakan seperti membungkuk, melimpat, berputar, dan sebagainya.

Tapi bagi Zhang, sebanyak 700 muridnya membutuhkan perubahan.

"Saya ingin memperkenalkan tarian (shuffle) karena murid dan guru tidak tertarik sama sekali dengan instruksi di pengeras suara," ucapnya.

Baca juga: China Blur Telinga Aktor Pria yang Pakai Anting-anting di TV

Awalnya, sebagian guru menentang gagasan Zhang. Namun, semua berubah ketika kegiatan menari itu rutin dilakukan sejak November lalu.

"Karena musiknya penuh energi... Benar-benar membuat kebahagiaan mengalir," tuturnya.

Dia tidak menyangka videonya menari akan memancing begitu banyak reaksi dukungan.

"Ini hanya kegiatan kecil di sekolah kami. Saya hanya ingin menawarkan cara yang berbeda untuk berolahraga," ujar Zhang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com