Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ingin Beli Dua Unit Sistem Pertahanan Antirudal dari Israel

Kompas.com - 18/01/2019, 07:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Amerika Serikat dikabarkan tengah berencana untuk membeli sistem pertahanan anti-rudal buatan Israel yang disebut Iron Dome.

Diberitakan media Israel, Yedioth Ahronoth, bahwa Washington telah meminta kepada Kongres dana sebesar 373 juta dollar AS (sekitar Rp 5,2 triliun) untuk membeli dua unit Iron Dome tersebut.

AS disebut sangat jarang membeli sistem persenjataan dari negara lain. Tak hanya karena pertimbangan keamanan nasional, namun memang AS dikenal telah memiliki teknologi militer yang lebih unggul.

Ditambahkan media tersebut, Israel dalam beberapa dekade terakhir telah menjual sistem teknologi ke A, namun ini menjadi kali pertama negara itu menjual sistem pertahanan penuh kepada sekutu terbesarnya.

Baca juga: Arab Saudi Dikabarkan Beli Sistem Pertahanan Iron Dome dari Israel

Dua unit sistem pertahanan tersebut akan mencakup dua peluncur misil, dua alat sensor, dua perangkat kendali, serta 240 misil pencegat.

"Iron Dome ini telah ditempatkan di dalam perbatasan Israel untuk melindungi rakyat Israel dari roket yang ditembakkan dari Gaza."

"Kini AS berencana untuk menyebarkannya ke luar negeri untuk mempertahankan tentara mereka di kawasan sensitif di seluruh dunia," tulis Yedioth Ahronoth.

"Selama beberapa tahun, militer AS telah mencari sistem yang dapat melindungi pasukannya dari serangan roket, rudal jelajah, drone, peluru mortir, dan ancaman lainnya di medan perang," tambah surat kabar itu.

Menurut media Israel, di masa lalu AS mencoba membangun sistem pencegat dengan berdasarkan misil udara-ke-udara buatan mereka, namun biayanya terlalu tinggi dan sistem yang dibangun gagal memenuhi kebutuhan operasioal Angkatan Darat mereka.

"Hal tersebut mendorong AS untuk membeli sistem pertahanan Iron Dome dari Israel yang bisa menjadi salah satu kesepakatan senjata tercepat dalam sejarah," tulis media tersebut.

Yedioth Ahronoth memperkirakan kesepakatan kemungkinan sudah akan diselesaikan pada awal 2020 mendatang. Demikian diberitakan Middle East Monitor.

Baca juga: Peretas China Curi Cetak Biru Iron Dome Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com