Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Capai Target, Karyawan di China Dihukum Merangkak ke Jalan Raya

Kompas.com - 17/01/2019, 18:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TENGZHOU, KOMPAS.com - Warganet di China dihebohkan dengan video sejumlah karyawan perusahaan yang dihukum merangkak di jalan karena tidak mencapai target tahunan.

Dalam video yang diunggah South China Morning Post, Rabu (16/1/2019), nampak beberapa karyawan itu merangkak di jalan raya di belakang pria yang berjalan sambil membawa bendera perusahaan.

Peristiwa itu terjadi di kota Thengzhou, Hainan, pada Senin sore lalu, di jalan raya yang sibuk.

Baca juga: China Hukum Mati Warganya, Kanada Terbitkan Travel Warning

Pejalan kaki yang lewat terkejut dengan aksi penghukuman itu. Mereka berhenti sesaat untuk melihat para karyawan itu bergerak maju dengan tangan dan lutut.

Melansir Daily Mail, karyawan tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan dan bekerja untuk perusahaan produk kecantikan.

Selama mereka merangkak, dua pekerja lainnya terlihat berjalan di sekitar sambil merekam. Polisi kemudian tiba di lokasi usai mendapat informasi dari warga sekitar.

Pihak berwenang meminta pemimpin tim itu untuk menghentikan hukuman, sebelum akhirnya memberikan peringatan verbal.

Laporan menyebutkan, perusahaan ditutup sementara.

"Karyawan juga manusia. Memberi mereka hukuman yang kasar membuktikan bosnya bukanlah orang bijaksana," tulis seorang warganet china.

"Bagaimana para karyawan masih bekerja di perusahaan semacam itu?" tulis netizen lainnya.

Menurut undang-undang kontrak kerja China, pengusaha tidak diperbolehkan untuk mempermalukan dan memberikan hukuman fisik kepada pekerja.

Selanjutnya, perusahaan harus bertanggung jawab atas kompensasi jika ada kerugian yang dilakukan kepada pekerja.

Baca juga: Pasangan di China Didenda Rp 20 Juta karena Masak Spesies Ikan Langka

Tapi banyak perusahaan di China kerap melakukan "ritual" penghinaan publik sebagai hukuman terhadap karyawan, dari merangkak di jalanan hingga makan cacing.

Bulan lalu, pekerja di salon rambut China dipaksa untuk menampar diri mereka 100 kali, makan cabai mentah dan berlari sejauh 10 km karena performa kerja yang tidak mencapai harapan.

Pada November lalu, karyawan di perusahaan di Zunyi, provinsi Guizhou, dicambuk dengan ikat pinggang, dipaksa untuk minum air seni dan makan serangga setelah gagal mencapai target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com