Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Debat Pilpres dalam Perjalanan Politik di Amerika Serikat...

Kompas.com - 17/01/2019, 15:06 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Dalam sejarah pemilihan umum, tentunya diperlukan sebuah ajang agar calon presiden atau calon wakil presiden dapat memperkenalkan visi, misi, dan program.

Biasanya, perkenalan visi dan misi ini akan difasilitasi penyelenggara pemilu dalam kampanye beberapa bulan jelang pencoblosan.

Tak hanya itu, idealnya juga perlu ada debat kandidat dalam pemilihan presiden. Dengan demikian, kandidat yang bersaing dapat mengadu ide dan gagasannya. Tentu saja ajang debat ini akan menguntungkan pemilih.

Saat ini, masih sedikit informasi yang dapat menjelaskan tentang sejarah debat presiden di dunia.

Namun, di Amerika Serikat, perjalanan debat kandidat berawal dari pemilihan senat yang terjadi antara Abraham Lincoln dan Stephen Douglas pada tahun 1858.

Dilansir dari billofrightsinstitute.org, ketika itu Abraham Lincoln dan Stephen A Douglas berkompetisi merebutkan kursi Senat AS. Keduanya memberikan visi misi terbaiknya, yang berlangsung panas di Illinois.

Tujuh sesi debat menyentuh isu-isu serius hari itu, mulai dari perbudakan hingga hak-hak warga negara. Dalam setiap debat, baik Douglas maupun Lincoln akan membuat pidato pembukaan yang berlangsung 1 jam.

Perdebatan ini tanpa moderator atau panel. Pembicara pertama kemudian memiliki tambahan 30 menit untuk membuat sanggahan terhadap lawannya. Debat inilah yang melatarbelakangi pentingnya debat kandidat hingga saat ini.

Baca juga: Sosok Ira Koesno, Kontroversi Era Reformasi hingga Debat Perdana dalam Sejarah

Menuju debat modern

Munculnya radio dan televisi tentu saja merevolusi perjalanan politik, termasuk proses pemilu. Sejak awal abad ke-20, para pemilih yang tidak dapat menghadiri debat, kemudian bisa menyaksikannya di media.

Berkat radio dan televisi, sejumlah besar pemilih AS dapat mendengarkan para kandidat berbicara langsung.

Pada 1940, calon dari Partai Republik, Wendell Willkie menantang Presiden Franklin Delano Roosevelt untuk berdebat di radio. Roosevelt yang diduga sudah mengetahui bakat Willkie berbicara di depan umum, menolaknya.

Pada 1960, calon dari Partai Demokrat, John F Kennedy, kemudian bertemu dengan calon dari Partai Republik, Richard Nixon, dalam debat presiden pertama yang disiarkan secara nasional di televisi.

Kennedy terlihat sebagai sosok memesona yang mampu menjaga ketenangan diri dengan baik. JFK bisa menjaga kontak mata hingga terlihat nyaman dalam sorotan kamera, serta memancarkan sikap yang mengundang simpati.

Di sisi lain, Nixon dinilai terlalu mengalihkan pandangan ke kamera, moderator, serta jam yang menunjukkan durasi bicara. Dalam opini banyak pemilih, Nixon tampak tidak nyaman dan tidak profesional.

Berkat penampilannya yang memesona dalam debat, John F Kennedy pun mengalahkan Richard Nixon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com