Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stella Goldschalg, Pengkhianat yang Bikin 3.000 Kaum Yahudi Dibunuh Nazi

Kompas.com - 11/01/2019, 13:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Daily Mail

BERLIN, KOMPAS.com — Peristiwa Holocaust menjadi sejarah kelam umat manusia ketika jutaan umat Yahudi dibunuh oleh Jerman Nazi.

Pembantaian itu menyisakan kisah pengkhianatan seorang perempuan Yahudi yang membawa 3.000 orang dari kaumnya sendiri ke jurang kematian.

Dia adalah Stella Goldschlag, perempuan bermata biru yang kerap dijuluki sebagai "blonde poison".

Stella dibesarkan dalam keluarga Yahudi kelas menengah. Dia pengkhianat untuk membantu Gestapo, akronim dari Geheime Staatspolizei, polisi rahasia Nazi Jerman.

Baca juga: Polisi China Tangkap Pria Berpakaian Nazi di Taman Pahlawan

Dia membantu Gestapo menangkap orang-orang Yahudi yang tinggal di bawah tanah di Berlin.

Awalnya, dia sepakat untuk bekerja sama dengan Nazi untuk melindungi keluarganya. Namun, Stella tetap setiap kepada Nazi meski orangtua dan suaminya ditangkap dan dibunuh di Auschwitz.

Keluarganya awalnya mencoba melarikan diri dari Jerman, tapi tidak dapat memperoleh visa. Kemudian, keluarganya tetap bersembunyi berkat Stella, sampai akhirnya ditangkap pada 1943.

Ribuan bangsa Yahudi tiba di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di masa Perang Dunia II. Sejarah mencatat 6 juta orang Yahudi tewas akibat praktik holocaust yang diterapkan Nazi Jerman.Wikipedia Ribuan bangsa Yahudi tiba di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di masa Perang Dunia II. Sejarah mencatat 6 juta orang Yahudi tewas akibat praktik holocaust yang diterapkan Nazi Jerman.
Dalam sebuah kesepakatan dengan Nazi, yang selalu dia klaim adalah untuk melindungi orangtuanya.

Kemudian, dia setuju untuk menjadi "penangkap".

Bersama suaminya, seorang musisi Yahudi bernama Manfred Kubler, Stella mengkhianati ratusan orang Yahudi.

Baca juga: Usai Namai Bayinya Adolf, Pasangan Ini Dipenjara karena Gabung Neo-Nazi

Bahkan, kebanyakan dari mereka merupakan orang yang dia kenal sejak kecil di sekolah Yahudi. Dari situlah dia mendapat julukan "blonde poison".

Stella bahkan menghadiri pemakaman untuk menangkap para janda Yahudi.

Dengan mengenakan mantel Gestapo hitam, dia berburu orang Yahudi. Salah satu orang yang berhasil melarikan diri menganggap Stella sebagai sumber teror.

"Bagi kami di Berlin yang tinggal di bawah dan sudah dikenal Stella sebelumnya, dia adalah sumber teror terus-menerus," kata Ernst Gunter Fontheim.

"Semua aktivitas kami diatur oleh kebutuhan agar dapat menghindarinya," ucapnya.

"Mereka jauh lebih efektif daripada pejabat Gestapo mana pun," imbuhnya.

Baca juga: Melihat Kembali Perayaan Natal yang Dilakukan Hitler dan Nazi...

Usai kematian suaminya, dia menikah dengan pengkhianat Yahudi lainnya bernama Rolf Isaaksohn.

Setelah perang, Stella ditangkap Tentara Soviet dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun.

Bebas dari penjara, dia pergi ke Jerman Barat. Dia menikah lagi tiga kali sebelum bunuh diri pada 1994 pada usia 72 tahun. Dia menjatuhkan dirinya dari balkon apartemennya di Freiburg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com