Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump ke Perbatasan AS-Meksiko untuk Yakinkan Pembangunan Tembok

Kompas.com - 11/01/2019, 06:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC News

MCALLEN, KOMPAS.com - Usai menggelar rapat dengan Partai Demokrat soal "shutdown", Presiden Amerika Serikat mengunjungi perbatasan AS-Meksiko di McAllen, Texas, Kamis (10/1/2019).

Dengan menggunakan latar belakang pemandangan sungai perbatasan Rio Grande, Trump mencoba meyakinkan permintaannya membangun tembok senilai miliaran dollar.

Dia mengklaim membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko dapat menghentikan serangan kejahatan kekerasan.

Baca juga: Bahas Shutdown dengan Partai Demokrat, Trump Bawa Permen Anak-anak

"Mereka hanya pergi ke tempat di mana tidak ada keamanan dan Anda bahkan tidak tahu perbedaan antara Meksiko dan AS," katanya dalam pertemuan petugas patroli perbatasan.

"Mereka mengikat peremyan, mereka memplester mulut mereka," lanjutnya.

"Jika kita memiliki penghalang apa pun, penghalang yang kuat, apakah itu baja atau beton," ucap pria berusia 72 tahun itu, seperti dikutip dari AFP.

Seperti diketahui, Partai Demokrat menolak untuk menyetujui pendanaan tembok perbatasan 5,7 miliar dollar AS atau Rp 80 triliun.

Oposisi itu menyebut, sejumlah besar imigran ilegal tidak melakukan kejahatan serius dan Trump dinilai mempromosikan proyek untuk memuaskan basis sayap kanannya.

Kunjungan Trump ke perbatasan kali ini bersamaan dengan hari ke-20 pemerintah AS melakukan "shutdown" karena permintaan trump tidak disetujui Partai Demokrat.

Ditanya soal berapa lama shutdown bisa berlanjut, Trump mengaku tidak bisa memprediksinya. Tapi dia ada kemungkinan dia dapat menerbitkan darurat nasional.

Baca juga: Ketua DPR AS: Trump Berpikir Pekerja Federal Bisa Minta Uang Ayah Mereka

Meski demikian, Trump lebih menyukai jika kesepakatan dengan Kongres dapat tercapai soal tembok perbatasan. Dia mengecam Partai Demokrat atas kebuntuan saat ini.

Terkait rapat dengan Partai Demokrat pada hari sebelumnya yang tidak membuahkan hasil, Trump menyanggah klaim bahwa dia begitu emosional seperti menggedor meja dan berteriak.

"Saya tidak meninggikan suara saya. Itu bohong," tuturnya, seperti diwartakan ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com