Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte "Ancam" Bakal Culik dan Siksa Auditor Pemerintah

Kompas.com - 09/01/2019, 15:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Aljazeera

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte kembali melontarkan pernyataan kontroversial, dengan mengancam akan menculik dan menyiksa pengaudit pemerintah yang dianggap menghambat kinerja pemerintahannya.

Pernyataan itu disampaikan Duterte dalam pidatonya di hadapan para pejabat lokal di Manila. Demikian dilansir Aljazeera, Rabu (9/1/2019).

Dalam pidatonya tersebut, Duterte secara khusus mengecam Komisi Audit (COA), badan konstitusional independen yang bertanggung jawab dalam memeriksa rekening dan pengeluaran oleh lembaga pemerintah.

"Mari kita culik orang-orang dari COA. Kita bawa mereka ke sini dan kita akan menyiksa mereka," kata Duterte dalam pidatonya yang penuh sumpah serapah dalam bahasa Inggris maupun Filipina.

"Mereka selalu membuat hal-hal menjadi sulit. Itulah yang saya tidak suka, membuat hal-hal menjadi sulit," lanjutnya.

Baca juga: Duterte Mengaku Pernah Lecehkan Pembantunya saat Masih SMA

Auditor pemerintahan di Filipina selalu mendapat reputasi sebagai orang-orang yang sulit karena mereka meneliti dengan cermat seluruh pengeluaran yang dilakukan lembaga pemerintah.

Meski mereka tidak memiliki kewenangan untuk menuntut, namun bukti yang dikumpulkan oleh pengaudit pemerintah telah banyak digunakan dalam kasus yang membawa sejumlah pejabat publik ke balik jeruji penjara.

Komentar Duterte kali ini bukan pertama kalinya dia mengecam pengaudit negara. Sebelumnya, Duterte pernah mengatakan agar para auditor tersebut didorong jatuh dari tangga dan menyebut regulasi pemerintah sebagai sampah.

Sebelum menjadi presiden, Duterte juga sempat berselisih dengan COA, yakni pada 2015, saat masih menjabat sebagai wali kota Davao.

Kala itu, pejabat dari COA mempertanyakan keabsahan keputusan Duterte untuk mempekerjakan lebih dari 10.000 pekerja kontrak yang menelan anggaran pemerintah kota yang setara dengan 15 juta dollar AS.

Auditor menyebut keputusan Duterte mempekerjakan sejumlah besar pegawai sementara untuk menumbuhkan dukungan politik terhadap dirinya. Ada pula pihak yang menuduh banyak dari pekerja tersebut yang tidak benar-benar ada.

Baca juga: Duterte Kembali Lontarkan Kecaman kepada Gereja Katolik

Dalam pidato yang sama, Duterte juga mengancam para pejabat pemerintah yang korup, termasuk hakim, polisi, hingga perwira militer, dan mengatakan bahwa dia akan membunuh mereka semua.

"Rencana saya adalah bunuh mereka semua. Mereka adalah orang-orang yang seharusnya dibunuh, pertumpahan darah bagi bangsa ini," ujar Duterte.

Presiden yang menjabat sejak Juni 2016 itu telah dikenal kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, yang kemudian disebut para juru bicaranya hanya sebatas candaan dan olol-olok yang tidak seharusnya dianggap serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com